Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Bappeda DKI sebut perlu ada pembaruan dalam penanganan perubahan iklim

Antara -Bapppapa, Departemen Perencanaan Pengembangan Wilayah DKI Jakarta, mengatakan perlu diperbarui dalam hal pemrosesan perubahan iklim, sehingga tidak dapat berulang kali menerapkan konsep atau pedoman yang sama.

“Karena perubahan iklim semacam ini sangat dinamis, ini bisa menjadi perasaan kita. Alasannya selalu bisa berbeda setiap tahun, jadi perawatan juga harus dinamis.”

Dia terus bertindak sebagai bantuan bencana iklim (MABI) dan orang yang bertanggung jawab atas tim adaptasi Bappa.

Terlepas dari rinciannya, Davrtianov mengatakan metode memproyeksikan metode ini mencakup prinsip toleransi pemrosesan perubahan iklim.

Urgensi kebutuhan perubahan iklim adalah toleransi karena, karena dampak perubahan iklim, perubahan ini menjadi semakin serius dari waktu ke waktu.

Dia berkata, “Ada metode baru, DKI Bappaped dirancang.

Dia mengatakan pemerintah DKI Jakarta provinsi benar -benar mendorong dan menerima beberapa tindakan terkait iklim.

Dengan peraturan ini, tujuan Jakarta adalah untuk mengurangi 30 % emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2030 dan 2050 emisi netral /emisi karbon (emisi nol cairan).

Setidaknya lima tindakan digunakan untuk mencapai tujuan ini, yaitu efisiensi energi, ekspansi (EBT) untuk energi terbarukan, penggantian bahan bakar lingkungan, transisi ke keuntungan transportasi umum dan pertimbangan prioritas pejalan kaki dan bersepeda.

Dia menambahkan bahwa untuk menyelesaikan operasi, partisipasi publik diperlukan.

Deftanov berkata, “Oleh karena itu, jika kita hanya percaya pada pemerintahan, saya merasa bahwa kita tidak akan dapat mencapai tujuan tahun 2030, terutama emisi nol -grade pada tahun 2050.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *