Jakarta (Antara) -PT Dayamitra Telecomunikasi menanam menara menggunakan bahan ramah lingkungan untuk mengurangi gas rumah kaca atau emisi batubara -doksida.
“Nilai pemeliharaan juga rendah dan tidak ada hubungan yang konstan. Jadi biayanya murah dan biayanya murah,” kata Direktur Bisnis Mitratel Agus Winarno, Jakarta.
Untuk pembangunan menara yang ramah lingkungan, gelas dan pengganti baja dan substitusi baja adalah polimer rel kaca (GFRP). GFRP adalah bahan gabungan yang terdiri dari fiberglass dan resin. Menara GFRP diuji untuk pengangkutan antena dan perangkat telekomunikasi lainnya.
Clean Zero Edition adalah bagian terpenting dari pernyataan Bali di Konferensi Tinggi G20 (Summit) di G20 G20, Pulau Sziget, 2022, G20 G20.
Setiap negara, jadwal (peta jalan) setuju dengan persiapan tujuan yang terukur. Indonesia mengumpulkan limbah hingga 2030 % menjadi 31,89 persen.
Sejak pernyataan Bali, pemerintah dan perusahaan telah melihat kesetiaan jadwal ekonomi yang berkepala lingkungan dengan berbagai cara. Dari pengembangan proses produksi, penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan mengubah penggunaan energi fosil dari bensin ke bensin.
Agus mengatakan bahwa bahan GFFR tidak merebus besi dan baja, dan tidak perlu energi fosil sebagai kendaraan yang terbakar atau meleleh. Bahan GFRP diproduksi oleh kombinasi konsentrat GFRP (biasanya perekat). Menara standar GFRP adalah 60 % dari berat menara baja.
Bobot menara ringan mempengaruhi penggunaan konsumsi bahan bakar dan energi listrik selama pembangunan menara operasi.
Mitratel telah menguji kualitas menara dari GFRP sejak Juli 2023. Bantung Institute of Technology (LAPI ITB Foundation), Institute of Research and Industry, pada 4 Maret 2024, menara GFRP memenuhi persyaratan keuangan.
Jika GFRP digunakan di menara perangko, mitratel dapat menggunakan 1,748 kg 1748 kg CO2 untuk mengurangi pengurangan karbon dioksida. Menurut McKinsey dan World Steel Association, angka ini berlaku untuk rata -rata jejak karbon dioksida tertimbang.
Misalkan 265 menara mitratel terletak menggunakan GFFRP, total karbon -reduksi (reduksi karbon -doksida) mencapai 856,96 ton CO2, yang dapat berkontribusi pada 0,00036 % limbah karbon nasional.
“Saya telah mengembangkan strategi untuk strategi yang terkait dengan strategi yang terkait dengan strategi yang terkait dengan strategi, untuk mempromosikan 5G dan meningkatkan kerja sama dengan produsen dan menggunakan bahan yang ramah lingkungan.
Leave a Reply