ISTANBUL (ANTARA) – Pengusaha di Ghana saat ini mencari dukungan dan bantuan untuk membangun kembali pasar pakaian terbesar di negara Afrika Barat itu, yang baru-baru ini hancur akibat kebakaran yang menghanguskan sekitar 8.900 kios.
Kebakaran yang terjadi di pasar Kantamanto di ibu kota Accra pada malam tanggal 1 Januari menghancurkan sebagian besar pasar dan menghanguskan jutaan pakaian bekas.
Kebakaran tersebut menghanguskan sekitar 8.900 kios dan berdampak pada 10.000 orang yang menjalankan bisnis penjualan pakaian secara langsung, demikian pernyataan organisasi atau yayasan Ghana dalam keterangannya, Minggu (12/1).
Sambil menekankan pentingnya peran pasar ini, badan amal ini menyatakan bahwa: Setiap minggunya, 15 juta pakaian buatan tangan dari negara maju masuk ke pasar Cantamanto.
Lebih dari 30.000 orang di pasar ini bertanggung jawab mendaur ulang 25 juta pakaian bekas setiap bulan melalui penjualan kembali, penggunaan kembali, perbaikan dan perbaikan, katanya Atau Foundation.
Badan amal tersebut menambahkan: Pasar ini adalah pusat inovasi yang dinamis dan sumber daya penting untuk mengatasi tren mode cepat.
Perwakilan Or Foundation mengonfirmasi kepada Anadolu pada Senin (13/1), pihaknya sedang mengumpulkan dana untuk membantu para pengusaha memulai kembali usahanya.
“Dana ini akan didistribusikan berdasarkan prioritas yang diungkapkan oleh para pemimpin pasar,” kata perwakilan tersebut dalam pernyataannya.
Meskipun kerugian sebenarnya dari pasar tersebut tidak dapat dipastikan, namun lembaga tersebut menyatakan bahwa hampir 60 persen pasar tersebut terbakar.
Produk yang dijual di pasar ini sebagian besar berasal dari Amerika, Kanada, dan Inggris.
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, namun Kantor Berita Ghana melaporkan bahwa rekonstruksi gedung telah dimulai.
Asisten khusus sekaligus juru bicara Presiden Ghana, John Mahama, Joyce Mugteri Bawe, mengatakan pemerintah akan segera memperbaiki produk yang ada di pasaran.
Mantan Menteri Perdagangan dan Industri Ghana, Allan Kiermatten, adalah salah satu pejabat yang memimpin donasi untuk membantu para pengusaha yang terkena dampak kebakaran.
Melihat besarnya kerugian akibat kebakaran tersebut, Kadin Cantamanto meminta dukungan dari berbagai sumber.
“Pintu kami terbuka bagi siapa saja yang ingin membantu membangun kembali pasar kami,” kata kelompok tersebut.
Warga juga meminta produsen barang-barang dari pabrikan ternama ikut serta dalam rekonstruksi pasar tersebut.
“Peralatan senilai jutaan dolar, tumpukan pakaian bekas, infrastruktur dan barang-barang lainnya hilang,” kata mereka.
Masyarakat Kantmanto menghabiskan lebih dari 300 juta dolar AS (sekitar 4,88 triliun dolar) setiap tahunnya untuk membeli pakaian, lebih dari separuhnya dibayarkan kepada eksportir di negara-negara maju.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply