Jakarta (Antara) – Rumah Sakit Bhayangkara I pusdokkes pusdokkes (Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur mendatangi tempat kejadian perkara (TKP Sari, Barat dalam prosedur operasi (Sop).
“Kami perlu turun ke lokasi bersama tim DVI, guna memberikan bantuan kepada teman-teman yang mengungsi agar tidak menerima dan menetapkan korban yang melanggar SOPS,” kata Kapolri Dvi Rodokpol Pusdokkes Kombes Ahmad Fuzi di Jakarta pada hari Senin.
Fauzi menuturkan, olah TKP ini wajib dilakukan karena kondisi korban kebakaran sudah rapuh terkena panas tinggi sehingga perlu melihat dan mengecek secara langsung agar tim ke korban dan lokasi kejadian tidak lalai, seperti pada olah TKP. kantor kejahatan dan tidak lalai menghindari korban.
“Kita tahu kondisi korban dan kebakaran sangat rapuh, sehingga nanti kita terlalu santai atas kerusakan dan rapuhnya itu. Jangan abaikan TKP,” kata Fauzi.
Selain itu, mengecek TKP sekaligus melihat langsung proses evakuasi korban kebakaran di Gloodok Plaza. Hal ini melihat jumlah kantong jenazah yang sampai di RS Polri masih sedikit dibandingkan dengan masuknya laporan kerusakan.
“Untuk mengetahui apa yang terjadi. Kami ingin melihat ada kendala di lapangan sehingga evakuasi korban masih sedikit,” kata Fauzi.
Dan pihak RS KRAMAT Jati Aliquam (Rs) mengambil sampel asam oksiribonukleat (DNA) dari 14 keluarga korban diduga meninggal dan hilang dari GLOdoart, pada Rabu (15/1).
Dan pihak RS Polri pun membuka laporan kehilangan anggota keluarga bagi mereka yang mencurigai keluarganya menjadi korban kebakaran.
Bencana ini termasuk bencana terbuka untuk menentukan siapa yang berlaku dan siapa yang tidak termasuk dalam jumlah korban.
Selain itu, RS Polri hingga Minggu (19/1) sore menerima delapan kantong jenazah dari lokasi kebakaran GLodok Plaza.
Leave a Reply