Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Wamenkomdigi sebut STEM pilar wujudkan pemenuhan talenta digital

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematics) merupakan pilar penting bagi Indonesia untuk mewujudkan perkembangan pengembangan talenta digital di Indonesia.

Menurutnya, untuk itu diperlukan lulusan STEM dari perguruan tinggi agar talenta-talenta digital nantinya bisa membawa inovasi dan mewujudkan potensi ekonomi digital bagi Indonesia.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) mengatakan: “Inovasi STEM tidak hanya soal teknologi tetapi juga bagaimana kita menggunakan teknologi untuk menciptakan solusi yang inklusif dan berkelanjutan. Dan pendidikan tinggi yang terjangkau juga menjadi pilar penting bagi kita untuk menemukan kesenjangan tersebut. Nezar Patria dalam keterangannya yang diterima, Kamis.

Laporan bertajuk “Future of Jobs 2025” memperkirakan pada tahun 2030 akan terdapat 170 juta lapangan kerja baru dan 92 juta lapangan kerja lama akan hilang akibat kemajuan teknologi.

Di antara seluruh lapangan pekerjaan baru tersebut, Nezar juga menjelaskan bahwa terdapat lima pekerjaan terkait teknologi yang akan membentuk pasar kerja global hingga tahun 2030.

Berdasarkan jenis pekerjaannya, menurut Nezar, industri mengalami peningkatan kebutuhan untuk menarik talenta digital di bidang Big Data Specialist, Fintech Engineer, AI dan Machine Learning Specialist, serta Software dan pengembang aplikasi.

“Di antara berbagai jenis pekerjaan, ada empat pekerjaan yang diperkirakan memiliki pertumbuhan kuat antara tahun 2025 dan 2030, dan menurut saya semuanya terkait dengan STEM,” ujarnya.

Indonesia juga melihat hal ini perlu mendapat perhatian karena perkembangan talenta digital di tanah air cukup tidak merata.

Selain itu, secara umum jika melihat data Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Digital (BPSDM Kemkomdigi), pada tahun 2030 Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital, namun ada 6 juta talenta digital yang bisa bekerja. dengan. diberikan melalui pendidikan formal.

Oleh karena itu, Nezar meyakini dibutuhkan lebih banyak lulusan STEM untuk membantu menutup kesenjangan talenta digital yang dihadapi Indonesia.

Lulusan bidang STEM di masa depan diharapkan mampu menunjukkan dan memastikan bahwa perkembangan teknologi bermanfaat bagi masyarakat dan bermanfaat bagi kebaikan bersama.

Selain itu, Nezar juga meyakini kolaborasi lintas industri dapat membantu menjembatani kesenjangan talenta digital yang dihadapi saat ini.

Menurutnya, Pemerintah bersama akademisi dan industri harus bekerja sama untuk mengembangkan kurikulum literasi digital, mendorong investasi dalam Penelitian dan Pengembangan, dan memastikan pendidikan universitas memenuhi kebutuhan keterampilan digital yang relevan.

“Hal ini memerlukan kolaborasi lintas sektor, dimulai dengan pemerintah mengembangkan kebijakan yang kondusif bagi pertumbuhan digital. Peran masyarakat dalam mendorong keterampilan dan literasi digital, dukungan dari akademisi dan universitas,” ujarnya.

Oleh karena itu, Nezar mengapresiasi perguruan tinggi yang memberdayakan mahasiswanya dengan apresiasi berupa beasiswa, khususnya dari bidang STEM, karena berkontribusi dalam meningkatkan jumlah lulusan di bidang tersebut.

Terbaru, Rabu (22/1), Nezar mengucapkan terima kasih kepada Universitas Prasetiya Mulya yang telah memberikan beasiswa pengembangan STEM.

Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan Visi Emas Indonesia 2045 untuk membentuk sumber daya manusia yang kompeten di era digital.

Nezar menutup: “Kami berharap Universitas Prasetiya Mulya terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengembangkan talenta digital, khususnya mendorong inovasi di bidang kecerdasan buatan, Cybersecurity dan FinTech menuju Indonesia Emas 2045”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *