Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

PM Lebanon tegaskan pembentukan pemerintahan tak akan ditunda

BEIRUT (ANTARA) – Perdana Menteri Lebanon Nawaz Salam pada Jumat mengumumkan bahwa ia memiliki visi pertama bagi pemerintahannya, yang rencananya akan segera ia sampaikan kepada Presiden Joseph Aun.

Perdana Menteri Nawaf Salam menekankan bahwa proses pembentukan pemerintahan tidak akan ditunda.

Salam berbicara pada konferensi pers setelah bertemu dengan ketua parlemen Nabih Berri di markas besar Ayn al-Tineh di kota Beirut Barat.

“Presiden Berri dan saya sepakat untuk mematuhi konstitusi. Saya akan terus bekerja dengannya sampai pemerintahan terbentuk,” kata Salam.

Dia menambahkan bahwa debat parlemen tidak berakhir pada Kamis (16/1), mengingat ada kesepakatan di antara blok parlemen tentang pentingnya pekerjaan mendesak untuk membangun kembali negara tersebut.

“Tidak ada pilihan selain mencapai kesepahaman. Tidak ada seorang pun yang berhak menunda pembentukan pemerintahan,” tegas Salam.

Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri menggambarkan pertemuannya dengan Salam sebagai sebuah “janji”, menurut pernyataan dari kantor medianya.

Pada hari Kamis, Salam mengakhiri hari kedua perundingan tidak mengikat dengan parlemen untuk membentuk pemerintahan di tengah boikot oleh anggota parlemen dari kesetiaan blok tersebut kepada blok perlawanan yang terkait dengan Hizbullah dan blok pengembangan dan pembebasan gerakan Amal.

Perdebatan parlemen mengenai pembentukan pemerintahan didasarkan pada Pasal 64 Konstitusi Lebanon.

Namun, Perdana Menteri yang dicalonkan berdasarkan Konstitusi tidak diharuskan untuk mengajukan nominasi kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan Anggota Parlemen terkait dengan Portofolio Menteri.

Pada Senin pagi (13/1), Presiden Joseph Aoun memanggil Salam, hakim Mahkamah Internasional, untuk membentuk pemerintahan baru setelah Salam memperoleh 84 dari 128 suara parlemen.

Menurut tradisi, Perdana Menteri Lebanon adalah seorang Muslim Sunni, Presidennya adalah seorang Maronit dan Ketua DPR adalah seorang Muslim Syiah.

Setelah dua tahun menjabat karena kontroversi politik, parlemen Lebanon memilih Aoun sebagai presiden pada 9 Januari dengan mayoritas 99 suara.

Sumber: Anatolia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *