Jakarta (ANTARA) – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengucapkan selamat ulang tahun kepada Nahdlatul Ulama (NU) yang ke-102 dengan mengatakan periode ini merupakan perjalanan panjang dalam menegakkan prinsip-prinsip Islam seperti rahmatan lil ‘alamin.
Menurut Menteri Fadli, NU tidak hanya menjadi mercusuar umat, tapi juga memberikan pencerahan bagi budaya dan peradaban negara.
Selain itu, ia mengapresiasi rencana penyelenggaraan Kongres Pendidikan NU 2025 dan mengapresiasi komitmen NU terhadap pendidikan dan kebudayaan yang saat ini mengelola sekitar 13 ribu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 26 ribu pesantren, dan 15 ribu sekolah. madrasah.
“Melalui jaringan pendidikan ini, NU menjadi agen perubahan sosial dan budaya, melahirkan generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berbudaya dan berakhlak mulia,” kata Menteri Kebudayaan Fadli dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menkeu melanjutkan, tentunya kita semua tidak bisa memisahkan pentingnya hubungan antara budaya dan agama, dan integrasi Islam di Indonesia merupakan suatu proses yang tidak dapat dipisahkan dan bagaimana melakukan dialog budaya atau dialog budaya melalui pendakwah dan . masa lalu.
Kementerian Kebudayaan mengelola museum bertema budaya Islam, yaitu Museum Islam Indonesia Kyai Haji Hasyim Asy’ari di Tebuireng, Jombang. Galeri seni museum akan segera direnovasi agar segera menjadi museum yang representatif.
Termasuk bagaimana menjelaskan sejarah masuknya Islam di Indonesia, perkembangan Islam dan kajian Nahdlatul Ulama sebagai bagian dari perjuangan Kyai Haji Hasyim Asy’ari dan para ulama di Indonesia.
Menbudpar menjelaskan, hal ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Kebudayaan untuk menghidupkan kembali sejarah peradaban Islam yang benar di Indonesia. Menurutnya, Indonesia yang berpenduduk muslim besar belum memiliki museum yang indah seperti Museum Seni Islam di Qatar.
“Kementerian Kebudayaan ingin terus bersinergi dengan Nahdlatul Ulama, khususnya dalam pengembangan kebudayaan dan peradaban Islam di Indonesia. Dengan harapan Nahdlatul Ulama sukses dan kita perkuat kerja sama dalam memajukan kebudayaan Indonesia,” kata Mendikbud. Fadli.
Kongres Pendidikan NU 2025 dihadiri 300 orang yang terdiri dari perwakilan sekolah binaan NU, mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), Madrasah, Madrasah Ibtidaiyah, dan Lembaga Pendidikan Tinggi (LPT) NU.
Pada Malam Anugerah Pendidikan NU, diumumkan peraih penghargaan bagi sektor pendidikan terbaik dan model dorongan dalam dunia pendidikan, dari Aceh hingga Papua.
Ketua Kongres Pendidikan NU 2025 Imron Rosyadi Hamid dalam pembukaan karya menyampaikan bahwa tema Kongres Pendidikan NU 2025 adalah Transformasi Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045 dan Kemaslahatan Kemanusiaan.
Imron mengatakan, “Konferensi akademik ini merupakan langkah penting untuk menampilkan perjalanan pendidikan di bawah bendera NU.”
Malam Anugerah Anugerah diawali dengan sambutan oleh Ulil Absar, Ketua Tim 7 selaku juri yang menyampaikan 22 nominasi peraih penghargaan yang mencakup berbagai bidang di tingkat PAUD, perusahaan dan siswa berprestasi di tingkat SMA, penghargaan bagi para guru. dan ilmuwan sosial dari Universitas Tinggi Nahdlatul Ulama, serta penghargaan bagi para guru dan tokoh yang berjasa dalam pendidikan Islam.
Leave a Reply