MOSKOW (ANTARA) – Departemen Kepolisian Las Vegas (LVPD) tidak memiliki bukti bahwa ledakan Cybertruck di dekat Trump International Hotel ada kaitannya dengan kelompok teroris Negara Islam (ISIS), kata Sheriff Kevin McMahill, Kamis.
Badan Intelijen Pusat AS sedang menyelidiki kemungkinan hubungan antara serangan teroris di New Orleans dan pemboman Cybertruck di dekat Trump Hotel di Las Vegas, kata Presiden AS Joe Biden sebelumnya.
“Kami sepenuhnya menyelidiki kemungkinan kaitannya dengan apa yang terjadi di New Orleans serta serangan-serangan lain yang terjadi di berbagai belahan dunia,” kata McMahill. Tidak menampik apa pun… Namun, kami tidak memiliki indikasi apa pun (tentang komunikasi ISIS) di sini di Las Vegas, “lanjut McMahill.
“Tidak ada bendera ISIS seperti yang kami temukan di New Orleans,” katanya ketika ditanya tentang kemungkinan kaitan antara peristiwa di Las Vegas dan New Orleans yang terjadi antara peristiwa di Las Vegas dan New Orleans, termasuk kelompok teroris.
Dia mengatakan, penyidik menemukan tabung gas dan mortir beserta roket di bagian belakang mobil.
Sebuah mobil Tesla Cybertruck meledak Rabu malam di dekat Trump International Hotel di Las Vegas.
Polisi Las Vegas mengatakan satu orang tewas dan tujuh lainnya terluka dalam ledakan tersebut. Polisi Las Vegas mengatakan penyelidikan sedang berlangsung.
Serangan di New Orleans terjadi Rabu pagi ketika pengemudi mengemudikan truknya ke kerumunan Malam Tahun Baru di Bourbon Street di New Orleans sebelum melepaskan tembakan.
Polisi berhasil menetralisir pelaku. FBI kemudian mengatakan kepada RIA Novosti bahwa 15 orang tewas dan 35 luka-luka dalam serangan itu, termasuk dua petugas polisi.
Pagi ini, FBI mengidentifikasi tersangka serangan di New Orleans sebagai Shamsud-Deen Jabbar, warga negara AS berusia 42 tahun dari Texas.
FBI juga mengatakan bahwa simbol yang terkait dengan kelompok teroris Negara Islam (ISIS) ditemukan di mobilnya.
Biden kemudian mengkonfirmasi berita tersebut, menambahkan bahwa tersangka juga mengunggah video yang terinspirasi ISIS beberapa jam sebelum serangan.
Sumber: Sputnik-OANA
Leave a Reply