Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

PIS siapkan dua kapal guna jaga kelancaran distribusi BBM akhir tahun

Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina International Shipping (PIS) menyiapkan dua armada kapal, PIS Rokan dan PIS Natuna, untuk menjaga kelancaran distribusi dan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di akhir tahun.

Kedua armada kapal tanker ini siap menjaga kelancaran pasokan dan distribusi BBM, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025, yang biasanya kebutuhan BBM perseroan meningkat, kata Sekretaris Perusahaan PIS, Muhammad Baron, dalam keterangannya. Jakarta, Kamis.

Kedua kapal tersebut, lanjut Baron, merupakan kapal tanker berukuran kecil yang akan dioptimalkan untuk meningkatkan keandalan distribusi bahan bakar, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur, antara lain Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku.

Secara rinci, kapal PIS Rokan dan Natuna memiliki spesifikasi teknis yang menunjang kebutuhan distribusi bahan bakar dalam negeri, dengan bobot perpindahan hingga 6.245 Cbm, panjang kapal (LOA) 99,90 meter, draft 5,7 meter, dan bobot mati kotor. (DWT) 4.990 ton.

Penambahan armada ini juga sejalan dengan Asta Cita untuk ketahanan energi nasional. Menjaga keamanan pasokan bahan bakar dalam negeri serta memastikan distribusi listrik berjalan lancar sehingga masyarakat dapat menikmati liburan panjang dengan aman dan nyaman, tambahnya. .

Sementara itu, pemerintah menyiapkan tiga varian skema penyaluran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik untuk mencapai target tersebut.

Dalam rapat kerja dengan KPK, tim yang dipimpin Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil, menyampaikan dua kali rapat koordinasi.

Bahlil mengatakan tim telah menyiapkan tiga opsi untuk dipertimbangkan. Pertama, mengalihkan seluruh subsidi BBM ke subsidi langsung tunai (BLT).

Opsi kedua adalah mempertahankan subsidi bahan bakar untuk semua transportasi dan fasilitas umum. Hal itu dilakukan guna membatasi laju inflasi. Sementara itu, sebagian besar subsidi masyarakat telah dikonversikan ke dalam bentuk BLT.

Alternatif ketiga adalah kenaikan harga BBM bersubsidi.

Menteri ESDM mengatakan ketiga opsi tersebut masih dalam pembahasan dan belum ada keputusan akhir. Pertama pemerintah akan melaporkan hasil kajian tersebut kepada presiden dan kemudian menyampaikannya ke DPR RI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *