Moskow (Antara) – Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengadakan pembicaraan di AlUla, Arab Saudi, dan kedua belah pihak sepakat untuk mengoordinasikan langkah-langkah berikut: Setuju. Peristiwa yang terjadi di Suriah.
“Perdana Menteri dan Putra Mahkota Irak sepakat dalam pertemuan mereka di AlUla tentang pentingnya mengoordinasikan tindakan bersama mengenai konsekuensi dari apa yang terjadi di Suriah,” kata Kantor Perdana Menteri Irak dalam pernyataan yang dilansir Sputnik, Kamis.
Kantor tersebut mengatakan keduanya juga sepakat untuk memperkuat upaya mengatasi tantangan regional dan internasional dengan cara yang dapat berkontribusi pada penguatan keamanan dan stabilitas regional.
Al-Dadanni menegaskan kembali keinginan Irak untuk integritas wilayah Suriah, tidak mencampuri urusan dalam negeri Suriah, menghormati keinginan rakyat Suriah akan kebebasan, dan memastikan partisipasi seluruh perwakilan rakyat Suriah dalam menentukan masa depan negaranya telah melakukan. . Ditambahkan.
Perdana Menteri Al-Sudanni juga menyatakan kesiapan Irak untuk bekerja sama dengan saudara-saudaranya di kawasan demi stabilitas dan keamanan Irak dan untuk menghilangkan semua konflik di kawasan.
Pemberontak bersenjata Suriah merebut Damaskus pada 8 Desember. Menteri Luar Negeri Rusia mengatakan Presiden Suriah Bashar Assad telah mengundurkan diri dan diberikan suaka politik di Rusia bersama keluarganya.
Mohammed al-Bashir, yang memimpin pemerintahan berbasis di Idlib yang dibentuk oleh HTS dan kelompok oposisi lainnya, ditunjuk sebagai perdana menteri sementara pekan lalu. Dia mengatakan pemerintahan sementara ini akan memerintah Suriah hingga Maret 2025.
Sumber: Sputnik
Leave a Reply