Jakarta (ANTARA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menargetkan peningkatan Current Account Saving Account (CASA) dan pinjaman murah melalui digital sebagai strategi menghadapi tantangan perekonomian pada tahun 2025.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam sambutannya di Jakarta, Jumat, mengatakan tantangan resesi global ke depan akan memperkuat harga dan mata uang rupiah.
Oleh karena itu, perbankan hendaknya mengantisipasi tantangan finansial dengan strategi bisnis yang terukur untuk menopang pertumbuhan BNI tahun ini.
“BNI memiliki sejumlah strategi untuk mengatasi tantangan tersebut, salah satunya adalah meningkatkan akses pinjaman murah melalui perluasan dompet digital,” kata Royke.
Ia juga mengatakan, BNI akan mengoptimalkan lima proyek utama pada tahun ini, antara lain transformasi kantor cabang, peningkatan produktivitas pekerja, transformasi sumber daya manusia, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) terutama untuk penyelamatan transaksi, penguatan ekosistem digital. untuk meningkatkan CASA dan pembayaran. . berdasarkan pendapatan dan perbaikan kualitas kredit yang berkelanjutan.
Kita perlu bekerja sama untuk mencapai tujuan ini, katanya.
Direktur BNI mengatakan operasional bank akan diperkuat secara berkelanjutan dengan mendukung pertumbuhan perekonomian Tanah Air.
Rencana strategis perusahaan pada tahun 2025 didasarkan pada tujuan pembangunan nasional dan aspirasi pemegang saham.
Hal ini dicapai dengan meningkatkan kinerja melalui strategi yang berfokus pada pelanggan, khususnya di sektor korporasi dan konsumen. Selain itu, kami juga berupaya meningkatkan kerja sama internasional dan meningkatkan keuangan ramah lingkungan.
Di sisi lain, peningkatan efisiensi dan efektivitas melalui digitalisasi proses bisnis termasuk penggunaan mobile banking menjadi prioritas tahun ini.
“Dengan kehadiran BNI dan BNIdirect yang luar biasa serta seluruh ekosistem digital BNI, kami berharap dapat mendorong pertumbuhan CASA dan transaksional untuk mendukung operasional di masa depan,” ujarnya.
Leave a Reply