Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu) Sugiono menegaskan Indonesia siap mendukung rekonstruksi Jalur Gaza yang dihancurkan pasukan Israel dengan melaksanakan gencatan senjata yang disepakati dalam waktu dekat.
“Pemerintah Republik Indonesia siap melakukan upaya untuk mendukung perbaikan atau rekonstruksi di Gaza,” kata Sugiono dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Menlu RI mengatakan Indonesia terus bekerja keras membantu Palestina mendapatkan kembali statusnya dan memperoleh kemerdekaan melalui berbagai cara dan cara.
Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia siap berpartisipasi dalam pasukan penjaga perdamaian jika diminta oleh PBB.
Menurut Sugiono, perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada 15 Januari 2025 patut diapresiasi karena membuka harapan baru bagi perdamaian di Palestina.
Selain itu, warga Palestina sangat menderita dan banyak nyawa melayang akibat agresi Israel yang berlangsung hampir 500 hari sejak 7 Oktober 2023.
Untuk itu, Indonesia menekankan pentingnya kedua belah pihak menjunjung tinggi kesepakatan masing-masing sehingga tidak ada hal lain yang dapat menghalangi pelaksanaan penangguhan saat ini, ujarnya.
“Mudah-mudahan ini menjadi awal masa depan baru bagi perdamaian di Timur Tengah,” kata Sugiono.
Menlu Indonesia juga berharap gencatan senjata menjadi awal yang baik untuk mencapai solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina sesuai kesepakatan internasional.
“Karena kami mempunyai gagasan bahwa perdamaian abadi pada akhirnya akan tercipta jika solusi dua negara tercapai,” tambahnya.
Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengumumkan gencatan senjata untuk mengakhiri agresi Israel di Jalur Gaza di Doha pada Rabu (15/1).
Tercatat, konflik tersebut melibatkan pembebasan tahanan dan pertukaran tahanan, gencatan senjata, jaminan keamanan bagi Israel, dan peningkatan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Al Thani mengatakan perjanjian gencatan senjata yang diharapkan dapat mengakhiri agresi Israel dan genosida yang menghancurkan Gaza, terdiri dari tiga fase yang akan mulai berlaku pada Minggu (19 September).
Leave a Reply