Samarinda (Antara) – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) Kalimantan Timur (Kaltim) membuka pos pelayanan izin usaha dan sertifikasi produk halal bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Masyarakat Kalimantan Timur. Festival HUT ke-68 yang ke-20 ini bertujuan untuk merevitalisasi provinsi Kalimantan Timur.
Disperindagkop Kaltim Henny Purwaningsih di Samarinda, Minggu, mengatakan posko tersebut diperuntukkan bagi UMKM guna memudahkan proses legalisasi usahanya, termasuk Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikat Halal.
“Ini upaya kami untuk menyalurkan bola ke masyarakat, itu membuatnya lebih mudah,” kata Haney.
Selain pos pelayanan perizinan, Disparindagcop Kaltim juga membuka booth pada Festival Rakyat Kaltim yang lokasinya indoor dan outdoor. Di kios-kios yang ada di area pasar, pengunjung bisa melihat berbagai produk kerajinan unggulan daerah seperti Batik dan Ulap Doyo dari Dekranasada Kalimantan Timur, serta pajangan kerajinan manik-manik. Sedangkan aneka masakan tersedia di stand outdoor, kios Sigup, pojok ekspor, dan kedai kopi.
Haney menjelaskan, pihaknya gencar melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada para pelaku UMKM mengenai pentingnya legitimasi usaha dan tata cara pengelolaannya.
Hal ini sejalan dengan komitmen DisparindagCop Kaltim untuk terus membantu UMKM beradaptasi di era digital dan memaksimalkan berbagai platform online, salah satunya e-Katalog.
“Pemanfaatan e-katalog merupakan upaya untuk meningkatkan pemasaran produk mereka dan membuka peluang usaha yang lebih luas,” kata Haney.
Ia menambahkan, upaya ini juga merupakan tindak lanjut dari kebijakan pemerintah yang mewajibkan pengadaan barang dan jasa pemerintah menggunakan produk lokal melalui e-katalog.
“Untuk itu kami di tingkat pemerintah daerah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memudahkan lebih banyak UMKM mengakses e-Catalog,” jelas Haney.
Untuk mengkategorikan berbagai jenis produk UMKM seperti makanan, minuman, konstruksi, dan transportasi, Dinas Perdagangan dan Koperasi Kalimantan Timur telah menyiapkan 16 etalase dalam e-katalog lokal.
Heni mendorong UMKM di berbagai sektor untuk memanfaatkan e-katalog ini dan tidak hanya fokus pada penjualan offline.
“Kami mendorong UMKM di berbagai sektor untuk memanfaatkan e-katalog ini. Jangan fokus pada penjualan offline,” kata Haney.
Disparindagkop Kalimantan Timur rutin menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan dukungan e-katalog minimal sebulan sekali.
Haney menjelaskan, “Setelah mengikuti sosialisasi, kami juga membantu UMKM untuk membuat etalase di e-katalog lokal.
Leave a Reply