Jakarta (ANTARA) – Pengurus Pusat Persatuan Tenis Lapangan Seluruh Indonesia (PP Pelti) merencanakan program sport science atau penerapan sport science dengan ilmu pengetahuan dan teknologi di 10 provinsi sebagai langkah meningkatkan prestasi atlet.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum PP Pelti Nurdin Halid pada pembukaan final kejuaraan nasional antar administrasi dan KU 16 di Lapangan Tengah, GBK Senayan, Jakarta, Jumat pekan lalu.
“Kami telah menyiapkan program sport science, pusat pembinaan untuk meningkatkan prestasi di 10 provinsi,” kata Nurdin seraya menambahkan bahwa program tersebut akan dikelola oleh Prof. Syahrial Bakhtiar, Ketua Umum Pelti Provinsi Sumbar.
Kata Prof. Syahrial, Pelti tengah menjajaki pemilihan provinsi untuk menyelenggarakan program sport science yang bekerja sama dengan perguruan tinggi.
Terkait sport science, dalam kesempatan yang sama, Deputi 4 Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Surono mengungkapkan rencana Kemenpora RI untuk membeli peralatan sport science pada tahun ini.
Silakan dirumuskan, kata Surono kepada Pelti untuk mengusulkan pembelian barang-barang yang berkaitan dengan program sport science.
Sebelumnya, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) meluncurkan platform Sport Science Analytics PBSI pada Senin (13/1).
PBSI Sport Science Analytics merupakan platform berbasis website yang pada tahap pertama pengembangannya berfungsi sebagai database kondisi atletik, catatan insiden terkait kesehatan, kesehatan, dan cedera.
Fitur utama platform ini adalah input data terintegrasi, buku catatan lapangan, dan perbandingan atlet.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI) Taufik Hidayat mengatakan, sport science penting untuk membekali atlet menghadapi persaingan ketat.
Menurut Taufik, tugas federasi olahraga mempercepat proses dan menyiapkan suasana kondusif bagi perkembangan atlet, salah satunya sport science.
Leave a Reply