Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Petambak udang Takalar: Rugi, tanpa energi hijau PLN

MAKASAR (ANTARA) – Terburu-buru mematikan mesin genset setelah mendengar suara mesin yang tidak biasa, sudah menjadi rutinitas seorang pekerja di Tambak Udang Vanam di Desa Laikang, Sulawesi Selatan, yang langsung kelelahan. Kabarnya mesin genset di tambak udang Vanam sedang berada pada puncak operasionalnya, karena kincir angin yang luasnya mencapai satu hektar di kawasan pantai Takla ini tidak mempengaruhi beban mesin genset tersebut. . Akibatnya, beberapa kincir air di kolam pun terpaksa berhenti berfungsi Keadaan ini yang menjadi salah satu kelemahan menggunakan genset pada saat udang sedang bertugas menjaga area tambak: jika kincir angin berhenti maka udang tidak baik karena aliran udara kurang, ujarnya. . Deng Rurong, begitulah panggilan Rusi untuk teman-temannya Lebih lanjut, Deng Rurong yang berprofesi sebagai buruh peternakan ikan kesulitan mencari bahan bakar untuk menjalankan genset sehingga biayanya pun pasti. Pengisian berlebih juga sering terjadi pada penggunaan genset untuk bulking, selain melakukan pengisian, pemeliharaan pengoperasian genset juga menjadi beban yang harus dijalani oleh pemilik tambak, mulai dari pembelian oli hingga penggantian suku cadang mesin genset untuk menjaga kualitas air kolam. Hanya 22 kincir air pada 22 kV Ampere Daya (kVA) Untung saja hal ini terjadi pada Deng Rurong yang dulunya berprofesi sebagai tukang batu, namun tidak bertahan lama, pada tahun 2022 ini sudah diatasi oleh Ketua Deng Rurong yang berdomisili di Makassar. Permasalahan Peningkatan Hasil Hasil Kepiting Bass di Tacallari Listrik melalui program Pertanian Berlistrik (EA), yang sepenuhnya menggunakan energi ramah lingkungan Jaringan listrik tersedia untuk proyek elektrifikasi pertanian di Laikung, Sulawesi Selatan (b) Kerja sama antara PLN dan petambak udang Takala saat ini sedang dikembangkan dengan diterapkannya program EA yang manfaat dan efektifitasnya semakin dirasakan oleh petambak udang Takala, diantaranya Sardar dan rekan-rekannya. Penggunaan teknologi pertanian berbasis listrik terbukti dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan pelaku agribisnis seperti Sardi dibandingkan dengan penggunaan genset atau solar. Pengoperasiannya yang mudah dan mengurangi resiko kerusakan kincir angin menjadi salah satu keuntungan beralih ke listrik PLN dibandingkan menggunakan genset. Kolam Sardar luasnya 2 hektar dan hanya dimanfaatkan 1 saja Ya, dan kini ditenagai listrik 33 kilo volt ampere (kVA). Keunggulannya adalah mampu mengoperasikan maksimal 32 sumur air di empat tambak, delapan pabrik di setiap tambak, listrik yang menyala 24 jam sehari tentunya akan mempengaruhi peningkatan dan pertumbuhan panen udang vanum. Tambak udang, alhasil dia tidak kumpulkan dua kali – hanya 4 ton dan 10 kali panen. Tonase hasil tersebut jauh dari nilai total stok benih udang, meskipun diakui bahwa jumlah benih yang disebar juga terbatas, karena jika menggunakan generator, tidak semua benih dapat disalurkan secara bersamaan. Generator tidak menyediakan daya yang cukup untuk menggerakkan kincir air Penyalurannya menggunakan listrik mencapai 150 ribu atau 200 ribu per meter Alhamdulillah sekarang sudah bagus karena parameter dan suhu air tetap terjaga. Jadi kalau tidak pakai listrik PLN, rugi banget, kata Sardi sambil menekankan manfaat mengikuti program elektrifikasi pertanian merupakan tujuan dan komitmen PLN khususnya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Dalam upaya bersama menghadirkan energi hijau, Bagian Pelayanan Pelanggan (UP3) Takal menjelaskan industri pembayaran hanya untung Rp 1.447 / kWh / kWh / Nur Suhra Wardia

Ekonomis, lebih menguntungkan dan hemat adalah manfaat utama yang dilihat Sardar saat dirinya bersama petani lainnya mengikuti program elektrifikasi pertanian yang dihadirkan PLN.

Sardar mengaku telah menghemat 28 persen setiap bulannya sejak beralih ke energi hijau PLN, dari Rp15 juta menjadi Rp27 juta. Penghematan penggunaan sumber daya manusia untuk memantau pemeliharaan genset juga terwujud karena konsumsi listrik PLN dikoordinasikan langsung oleh staf perusahaan negara.

Diakui Sardar, tarif khusus untuk pelanggan industri membantu usaha budidaya ikannya meraup keuntungan lebih.

Konsumsi modal keempat cekungan tersebut mungkin memerlukan biaya Rp 67 juta per bulan jika menggunakan genset, di luar biaya pemeliharaan, konsumsi listrik PLN dikenakan biaya tambahan Rp 48 juta per bulan.

Manfaat tersebut semakin memperkuat komitmen Sardar untuk meningkatkan kapasitas listrik menjadi 33 kVA di area tambaknya untuk perluasan dua tambak udang Vanam dengan 34 kincir angin.

Selain itu, kemudahan pembayaran listrik PLN juga menjadi keuntungan bagi para petani takalar ini, apalagi PLN juga menyediakan aplikasi untuk memantau konsumsi pelanggan industri sehingga bisa dipelajari dan dihitung langsung oleh pelanggan.

Kini Sardar tidak perlu ragu dan khawatir lagi, karena pasokan listrik stabil Kalaupun ada masalah, pihak PLN segera mempertimbangkannya, padahal lokasi tambak jauh dari pusat kota Kabupaten Takalari.

Petani lainnya, Zubair, juga merasakan manfaat dari jasa PLN dalam menyediakan listrik untuk tambak udang seluas setengah hektar miliknya.

“Pelayanannya sangat baik karena jika ada gangguan listrik di area tambak, kami diinformasikan tiga hari sebelumnya untuk diperbaiki dan diperbaiki,” kata Zubair.

Tambak udang yang dikelola Zubair juga diakui menghasilkan keuntungan setiap kali dipanen. Pendapatan dari penjualan mencapai sekitar 600 juta AMD, modal mencapai 350 juta AMD dan keuntungan mencapai 250 juta AMD setiap empat bulan. Memanen

Berdasarkan data terkini PLN, jumlah pelanggan proyek EA di Sulsel mencapai 3.350 pelanggan dengan total kapasitas terkoneksi sebesar 188.685 kilovolt-ampere (kVA).

Program Elektrifikasi Pertanian juga merupakan bagian dari inisiatif strategis perusahaan di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan perekonomian melalui sektor ketenagalistrikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *