Seoul (ANTARA) – Polisi Korea Selatan dilaporkan memeriksa riwayat ponsel pribadi Yoon Suk Yeol pada Senin, yang kini diskors dari jabatannya sebagai presiden negara itu, dalam penyelidikan darurat militer yang diumumkan Yoon pada 3 Desember.
Tim penyidik khusus kepolisian yang menangani kasus tersebut mendalami riwayat percakapan dengan orang-orang yang diduga ikut dalam deklarasi darurat militer setelah mendapat surat perintah.
Polisi juga disebut berusaha mendapatkan ponsel khusus yang digunakan Yoon dan cerita yang tersimpan di dalamnya dari aparat keamanan presiden.
Sementara itu, secara terpisah, polisi Korea Selatan menyita file yang diberikan Yoon kepada Menteri Keuangan Choi Sang-mok dalam rapat Kabinet yang diadakan beberapa saat sebelum Yoon mengumumkan darurat militer.
File tersebut dikatakan berisi rincian langkah-langkah untuk memotong dana operasional untuk Majelis Nasional Korea Selatan dan penyusunan anggaran baru untuk badan darurat militer.
Pada 13 Desember, Choi menjelaskan kepada anggota parlemen bahwa berkas tersebut berisi permintaan untuk memastikan dana fiskal dan likuiditas setelah penerapan darurat militer.
Polisi Korea Selatan sejauh ini telah memeriksa 10 dari 12 pejabat yang menghadiri rapat kabinet dadakan pada 3 Desember malam, setelah Menteri Unifikasi Kim Yung-ho diperiksa pada Sabtu (21/12).
Hanya Yoon dan mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-Hyun yang belum dimintai keterangan.
Polisi menyebut ada kemungkinan rapat kabinet 3 Desember itu cacat prosedural dan substantif karena tidak ada notulensi rapat atau dokumen yang membuktikan adanya rapat.
Sumber: Yonhap-OANA
Presiden Korea Selatan menaikkan darurat militer setelah ditolak oleh 190 anggota DPR
Leave a Reply