Istanbul (Antara) – Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kalas, pada Minggu (1/12) mengumumkan bahwa pelonggaran sanksi terhadap Suriah menjadi agenda Uni Eropa.
“Kami akan mencari cara untuk meringankan sanksi. Namun hal ini harus dibarengi dengan kemajuan nyata dalam transisi politik yang mencerminkan keberagaman di Suriah,” kata Kallas pada KTT Suriah di Riyadh, Arab Saudi.
Menekankan harapan dan tantangan Suriah, Kallas mengatakan bahwa ia akan membahas proses transisi yang sedang berlangsung di Suriah melalui Forum X dengan para menteri luar negeri negara-negara Teluk Persia, Timur Tengah dan Eropa.
Uni Eropa juga telah menyatakan kesediaannya untuk membantu proses transisi.
“Uni Eropa siap membantu transisi ini jika kita memerlukannya dan memberikan manfaat sebesar-besarnya,” tambahnya.
Para menteri luar negeri Arab dan Barat bertemu di Riyadh pada hari Minggu untuk membahas situasi di Suriah setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad bulan lalu.
Assad, yang memerintah Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus pada 8 Desember, mengakhiri kekuasaan Partai Baath selama beberapa dekade.
Pengambilalihan tersebut terjadi setelah militan Hayat Tahrir al-Sham merebut kota-kota penting dalam serangan kilat yang berlangsung kurang dari dua minggu.
Saat ini, pemerintahan baru yang dipimpin oleh Ahmed Al Shara telah mengambil alih negara tersebut.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply