JAKARTA, INDONESIA (ANTARA) – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono mengatakan Indonesia memandang perubahan ekonomi global tidak hanya sebagai ancaman eksternal tetapi juga peluang bagi negara.
Hal tersebut disampaikannya pada peluncuran Indonesia Economic Outlook (IEP) Bank Dunia yang diadakan di Jakarta, Senin.
“Dengan lokasi kami yang strategis, sumber daya alam dan generasi muda, kami berada pada posisi yang baik untuk mengubah tantangan ini menjadi pendorong pertumbuhan,” ujarnya.
Namun untuk mewujudkan hal tersebut, kata Thomas, Indonesia harus beralih dari pendekatan tradisional menuju industrialisasi dan pendekatan yang lebih beragam, Perusahaan perlu memikirkan kembali strategi bisnisnya dengan mengadopsi model pertumbuhan yang fleksibel dan tangguh.
Hal ini termasuk menciptakan fondasi dalam negeri yang kuat; sumber daya manusia; berinvestasi di bidang infrastruktur dan inovasi; Pemerintah harus tetap gesit dalam merespons guncangan perekonomian eksternal dan memanfaatkan tren perekonomian global.
Ia menambahkan, Indonesia menargetkan menjadi negara ekonomi maju pada tahun 2045. Oleh karena itu, kebutuhan akan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan berkelanjutan dalam beberapa dekade mendatang tidak dapat dihindari.
Namun, cita-cita ini adalah proteksionisme yang sedang berkembang; Perusahaan ini menghadapi tantangan karena kelemahan rantai pasokan dan ketegangan geopolitik yang mempengaruhi prospek pertumbuhan.
“Visi ini memerlukan percepatan reformasi struktural. Oleh karena itu, transformasi kita di Indonesia mengedepankan tiga pilar, pertama ketahanan pangan, energi, dan air, dan kedua sumber daya manusia.” Ketiga, penguatan kelembagaan, termasuk penguatan digitalisasi untuk mendorong efisiensi dan inovasi; jelas Tomas.
Menurutnya, menemukan keseimbangan yang tepat pada ketiga pilar tersebut sangat penting untuk mengatasi guncangan jangka pendek dan membangun fondasi perekonomian yang kuat. Dalam hal ini, Kebijakan fiskal telah memainkan peran penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang kuat, kata Thomas.
“Infrastruktur; “Kebijakan fiskal juga penting untuk memfasilitasi reformasi struktural guna mengatasi triple gap, yaitu sumber daya manusia dan kelembagaan,” ujarnya.
Perekonomian dunia sedang mengalami periode perubahan drastis, katanya. Pertumbuhan ekonomi global akan melambat dari 3,3 persen pada tahun 2023 menjadi 3,2 persen pada tahun 2024 dan 2025, menurut prospek ekonomi global Dana Moneter Internasional (IMF).
Pertumbuhan terhambat oleh sejumlah tantangan, seperti meningkatnya konflik geopolitik yang terus mengganggu arus perdagangan dan rantai nilai global. Hal ini kemudian didorong oleh ketidakpastian kebijakan moneter dan perubahan prioritas fiskal, serta masalah struktural.
Namun di tengah ketidakpastian tersebut, perekonomian Indonesia tetap tangguh, kata Thomas. Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,95 persen pada kuartal ketiga tahun 2024, didorong oleh kuatnya konsumsi domestik dan ekspansi manufaktur. Kemudian, Inflasi tahunan tetap sebesar 1,6 persen pada November 2024, atau berada dalam kisaran sasarannya.
Sementara itu, surplus perdagangan terus menciptakan lapangan kerja karena didukung oleh peningkatan impor barang modal serta kuatnya ekspor.
Disiplin fiskal dengan defisit di bawah tiga persen PDB dan rasio utang terhadap PDB yang rendah menggarisbawahi komitmen Indonesia terhadap keberlanjutan.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang signifikan. Angka kemiskinan terus menurun; “Ketimpangan semakin menyempit dan pengangguran menurun,” kata Thomas.
Indonesia untuk menjaga pengelolaan keuangan yang baik; Ia juga menekankan komitmennya untuk mendorong reformasi penting yang akan mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan memperkuat perekonomian domestik dalam jangka panjang.
Pada saat yang sama, ia mengucapkan terima kasih kepada Bank Dunia yang telah bekerja sama dengan mitranya untuk meningkatkan aspirasi perekonomian Indonesia.
“Sebagai salah satu mitra pembangunan utama, Bank Dunia memiliki pemahaman mendalam tentang lanskap perekonomian Indonesia dan telah membantu pemerintah menavigasi peluang dan tantangan,” ujarnya.
Makmur Ia mengajak Bank Dunia dan pemangku kepentingan untuk terus mendukung pembangunan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi dan inovasi, Thomas yakin dapat membuka potensi besar dan memastikan pertumbuhan dan kesuksesan Indonesia di dunia yang terus berkembang pesat.
Leave a Reply