Jakarta (ANTARA) – Kulit anak-anak sangat halus dan sensitif, jika tidak dirawat setiap hari mudah meradang hingga menimbulkan ruam dan jerawat.
Orang tua harus berhati-hati, memahami kulit bayi dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk merawatnya.
Berbicara kepada Hindustan Times pada hari Senin, Dr Sonali Kohli, konsultan dermatologi di Rumah Sakit Sir HN Reliance Foundation, mengatakan bahwa kulit anak-anak rentan terhadap iritasi, kekeringan dan berbagai kondisi kulit karena pelindung kulit belum sepenuhnya berkembang.
Dia berkata: “Kulit anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Kulit bayi 30 persen lebih tipis dan kehilangan kelembapan dengan cepat. Pelindung kulit, yang dapat menahan tekanan lingkungan sekaligus menjaga kelembapan kulit, matang dalam satu tahun.
Merawat kulit bayi, khususnya kulit bayi baru lahir, dimulai dari kebiasaan mandi. Mandikan bayi baru lahir 2-3 kali seminggu (tidak perlu setiap hari). Gunakan air hangat, bukan air panas, dan batasi waktu mandi 5-10 menit.
Gunakan pembersih bebas pewangi dan sabun yang mengeringkan kulit, bukan scrub.
Sangat penting untuk mengoleskan pelembab dalam waktu 3 menit setelah mandi.
Pada malam hari, lebih baik menggunakan produk, krim dan losion yang tidak berbau dan hipoalergenik, bukan losion. Dalam cuaca kering, sering-seringlah melembabkan dengan krim di malam hari.
Dokter kulit menyarankan untuk membersihkan area popok dengan lembut setiap kali Anda mengganti popok bayi. Pastikan kulit bayi benar-benar kering. Gunakan minyak atau krim pelindung sebagai tindakan pencegahan.
Ruam yang berlangsung lebih dari seminggu, tanda-tanda infeksi (kemerahan, demam, bengkak), cradle cap parah, tidak membaik setelah berobat biasa, setelah melahirkan, perubahan kulit yang tidak biasa, ruam popok, konsultasikan ke dokter. parah atau berulang.
“Banyak kondisi kulit yang bisa diobati di rumah, tapi jika Anda mengalami salah satunya, temui ahli penyakit kaki atau dokter kulit,” kata dokter kulit tersebut.
Leave a Reply