Jakarta (ANTARA) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar pelatihan “Artificial Intelligence for Strategic Scenario Planning” sebagai upaya pemanfaatan teknologi dalam perencanaan strategis.
Menurut Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanju, kecerdasan buatan (AI) memainkan peran penting dalam perencanaan strategis dan pengambilan keputusan berbasis data untuk masa depan.
“Diskusi mengenai kecerdasan buatan (AI) tidak bisa dihindari karena penggunaan kecerdasan buatan saat ini merupakan cerminan masa depan.” “Hal ini pula yang menjadi dasar Kementerian Keuangan melaksanakan pelatihan ini,” kata Anggito saat mengikuti pelatihan di Balai Diklat Keuangan Umum BPPK, di Jakarta, Selasa.
Pelatihan ini dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan pegawai Kementerian Keuangan dalam mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat rencana strategis dengan menggunakan AI.
Dengan tindakan ini, kami berharap Kementerian Keuangan mampu membuat perencanaan yang lebih baik dan mengambil keputusan yang tepat, terutama dalam mendukung keamanan pendapatan pemerintah, belanja keuangan yang sehat dan meningkatkan potensi perekonomian negara.
Wakil Menteri Keuangan Anggito juga mengimbau seluruh anggota untuk terus belajar dan beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi, guna menjaga penerapan kecerdasan buatan khususnya dalam pengelolaan keuangan publik.
“Saat ini kita semua sedang belajar bagaimana menggunakan kecerdasan buatan dan kami berkomitmen untuk terus belajar agar bisa mengimbangi kemampuan perkembangan teknologi ini, khususnya dalam pengelolaan dana publik,” imbuhnya.
Pelatihan ini sangat penting sebagai bagian dari upaya Kementerian Keuangan untuk meningkatkan kemampuan pekerja dalam menghadapi tantangan dunia dan menciptakan kebijakan yang lebih responsif terhadap perubahan perekonomian dunia.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan meluncurkan analisis data dan perencanaan model Community of Practices (CoPs) sebagai langkah percepatan budaya pengelolaan data.
Kick-off yang dilaksanakan di Aula DJPPR pada Jumat (22/11) ini mencakup kerja sama antara Biro Sumber Daya Manusia, Pusdiklat Keuangan Umum, dan Central Transformation Office (CTO).
Sesuai instruksi Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan, Community of Practice dibentuk sebagai wadah pemikir komunitas yang fokus pada analisis data dan perencanaan strategis. ZP terdiri dari pegawai dari seluruh sektor Eselon I yang dipilih berdasarkan kualifikasi di sembilan mata pelajaran dasar, antara lain kekayaan negara, makroekonomi, perekonomian daerah, keuangan internasional, negara pendapatan nasional, sektor keuangan, sektor pertama, sektor kedua dan tingkat yang lebih tinggi, serta serta biaya. dan Bendahara.
Leave a Reply