Medan (ANTARA) – PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumut terus meningkatkan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan untuk mengakses kota-kota kecil Pulau Nias yang rencananya akan selesai pada tahun 2027.
“Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Nias merupakan bagian dari program pemerintah pusat yang ditargetkan pada tahun 2027. Ini juga mencakup seluruh Indonesia karena 4 ribu kota lain tersebar di Papua, Sulawesi, Kalimantan dan lainnya yang kita butuhkan,” ujarnya. General Manager PLN UID Sumut Agus Kuswardoyo di Medan, Selasa.
Agus mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan desa-desa yang belum memiliki listrik. Oleh karena itu, diharapkan semakin banyak fasilitas yang menggunakan PLTS yang ramah lingkungan.
Selain itu, pembangunan tersebut dilakukan melalui pemanfaatan Ibu Kota Negara (PMN) untuk mempercepat pembangunan infrastruktur penerangan desa-desa di wilayah Nias.
Di sisi lain, kata dia, kondisi geografis Nias juga memiliki permasalahan perumahan yang masih berjauhan sehingga menyebabkan anggaran menjadi besar, apalagi infrastruktur secara umum kurang baik.
“Kami terus memetakan daerah-daerah yang masih belum teraliri listrik, sehingga kami terus bersinergi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di daerah-daerah tersebut,” kata Agus.
Ia juga mengatakan, pada Natal dan Tahun Baru 2025, pihaknya memasang sistem isolasi Nias dengan menyatakan pasokan listrik 58 MW, puncak 40 MW, dan cadangan 18 MW.
Secara umum pasokan listrik di Sumut sebesar 2.229 MW, puncaknya mencapai 2.087 MW, dengan cadangan daya sebesar 142 MW, ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Nias Utara Amizaro Waruwu mengatakan, dari sekitar 153 ribu penduduk, masih ada empat desa yang tergolong desa tertinggal.
“Kami berharap PLN bisa membangun jaringan listrik di Nias bagian utara. Ada 66 tempat atau kota kecil yang diharapkan bisa segera teraliri listrik,” ujarnya.
Leave a Reply