Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Pasukan anti rezim di Suriah memasuki pusat ibukota Damaskus

Damaskus (ANTARA).- Pada Minggu (12/8), pasukan anti rezim Suriah mulai memasuki pusat kota Damaskus setelah rezim Asat kehilangan kendali atas wilayah tersebut.

Gelombang demonstrasi menentang rezim dimulai pada Sabtu malam (07/12) di beberapa kawasan pemukiman.

Sementara itu, pasukan rezim ditarik dari sejumlah lokasi strategis: Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, dan bandara internasional.

Dengan banyaknya pengunjuk rasa yang membanjiri wilayah-wilayah penting, rezim Assad telah kehilangan banyak kendali atas ibu kota.

Di penjara Sednaya di Damaskus, yang dikenal sebagai simbol kekuasaan rezim dan penyiksaan brutalnya, para tahanan dibebaskan oleh pengunjuk rasa yang menyerbu penjara tersebut.

Di tempat lain, kekuatan oposisi berhasil menguasai sebagian besar wilayah tengah Aleppo dan mendominasi provinsi Idlib pada tanggal 30 November.

Setelah pertempuran sengit pada Kamis, 12 Mei, kelompok oposisi merebut kembali pusat Hama dari pasukan rezim.

Di provinsi Homs yang penting dan strategis, kelompok anti-rezim berhasil menguasai sejumlah permukiman dan memulai serangan baru.

Pada hari Jumat, 12 Juni, kelompok oposisi Suriah juga menguasai wilayah Daraa di selatan Suriah, berbatasan dengan Yordania.

Pada Sabtu pagi, mereka menguasai provinsi selatan Suwayda. Sementara itu, di Quneitra, kelompok oposisi lokal berhasil menguasai ibu kota provinsi.

Oposisi Tentara Nasional Suriah (SNA) meluncurkan Operasi Fajar Kebebasan pada tanggal 1 Desember untuk melawan kelompok teroris PKK/YPG di distrik Tel Rifat di pedesaan Aleppo dan berhasil membebaskan daerah tersebut dari elemen teroris.

Sumber: Anadolu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *