Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Menkeu: Pemerintah dukung pengembangan-penguatan pasar modal Indonesia

Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah mendukung upaya pengembangan dan penguatan pasar modal Indonesia, yakni dalam program pendalaman pasar melalui edukasi dan peningkatan literasi masyarakat.

“Pak Mahendra (Ketua DK OJK) intinya adalah dukungan perusahaan/lembaga dan seluruh pemangku kepentingan dalam sistem deep market. “Masih kami lakukan,” kata Sri Mulyani pada Forum Bisnis Indonesia 2025 (BEI) di Jakarta, Rabu.

Ia sepakat pendidikan dan literasi masyarakat luas masih perlu ditingkatkan mengingat masih sedikitnya masyarakat yang terlibat dalam beasiswa atau beasiswa.

Di sisi lain, Bendahara Negara juga mendorong tersedianya instrumen investasi yang sangat mudah diakses oleh masyarakat kecil agar dapat berpartisipasi.

“Kami di Surat Berharga Negara (SBN) sahamnya sangat kecil. Nah, di kalangan basis investor SBN saat ini kita melihat banyak mahasiswa dan lulusan yang mulai membeli SBN. Itu bagus untuk kita semua. Saya berharap hal yang sama juga berlaku untuk saham, katanya.

Dukungan pemerintah terhadap pasar modal Indonesia juga mencakup penyempurnaan regulasi di sektor keuangan dan penyelesaian Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Peningkatan Bidang Usaha (UU P2SK) di pasar derivatif.

“Kami akan menyelesaikannya bersama-sama. “Dan kami akan bekerja sama dengan menteri terkait untuk dapat menyelesaikan turunan P2SK dan proses industri keuangan yang lebih baik, memberikan lebih banyak ruang untuk inovasi dan kreativitas, namun juga bertanggung jawab, dengan tetap menjaga dasar pengelolaan dari prinsip-prinsip yang baik. perusahaan dan bursa,” kata Sri Mulyani.

Selain itu, ia menambahkan pemerintah juga mendukung penerapan pajak karbon dan pengaturan batas emisi sektor ini untuk mendorong berkembangnya perdagangan karbon.

“Kami akan terus menjalin kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait, khususnya Kementerian Perdagangan, dan dalam hal ini kami akan terus memperkuat, dengan berbagai institusi seperti Kementerian ESDM bahkan Perhubungan,” kata Sri Mulyani.

Mendukung paket kebijakan stimulus dan insentif, termasuk kebijakan fiskal untuk pengembangan sektor-sektor penting, Sri Mulyani meyakinkan bahwa stimulus dalam paket kebijakan ekonomi yang pertama kali disiapkan untuk mengurangi dampak kenaikan PPN hingga 12% akan tetap ada. .

Sri Mulyani juga mengajak seluruh pelaku pasar dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama mengawali tahun 2025 dengan keinginan untuk terus bersinergi. Pihaknya juga meyakini tahun 2025 juga akan menghadapi ketidakpastian geopolitik yang berdampak pada perekonomian.

“Saya juga melihat banyak negara, khususnya G7. Hampir semua negara G7 menghadapi situasi politik dan ekonomi yang buruk. Jadi ini pasti berdampak pada seluruh dunia, kata Sri Mulyani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *