Jakarta (ANTARA) – Apple menampik rumor asisten suara Siri miliknya membagikan rekaman percakapan pengguna untuk digunakan pengiklan, dan menegaskan pihaknya tidak memberikan akses atau menjual data pengguna kepada pihak ketiga.
“Apple tidak menggunakan data Siri untuk membuat kampanye pemasaran, tidak disediakan untuk tujuan periklanan, dan tidak dijual kepada siapa pun untuk tujuan apa pun. Kami terus mengembangkan teknologi untuk melindungi privasi pengguna Siri dan kami akan terus melakukannya melakukannya,” kata Apple dalam sebuah pernyataan. Hal ini dilaporkan oleh The Verge pada hari Jumat.
Kabar ini muncul setelah raksasa teknologi itu setuju membayar $95 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan pengguna yang komunikasi pribadinya direkam dilakukan oleh Siri.
Apple juga menegaskan tidak akan menyimpan rekaman audio percakapan dengan Siri kecuali pengguna mengizinkannya untuk meningkatkan layanan asisten suara.
“Rekaman hanya akan digunakan untuk tujuan ini. Pengguna dapat memilih dengan mudah kapan saja,” kata Apple.
Apple telah membayar denda $95 juta untuk menyelesaikan gugatan class action di Oakland, California, atas pelanggaran privasi pengguna yang dilakukan Siri.
Penggugat menuduh asisten suara Apple sering merekam percakapan pribadi pengguna setelah asisten suara diaktifkan.
Gugatan tersebut menuduh bahwa setelah merekam percakapan suara, Siri membagikan percakapan tersebut dengan pihak ketiga, termasuk pengiklan.
Penggugat mengatakan mereka ditawari sepatu kets Air Jordan, makan malam di restoran Olive Garden, dan obat merek khusus yang tampaknya merupakan hasil percakapan pribadi dengan dokter.
Gugatan tersebut mencakup gugatan penggugat sejak 17 September 2014 hingga 31 Desember 2024 dan selama Siri menjadi bagian dari ekosistem Apple.
Leave a Reply