Johor Bahru, Malaysia (ANTARA) – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Johor Bahru, Malaysia pada Senin (28/10) menambahkan fitur e-wallet untuk memudahkan warga negara Indonesia (WNI) dan non-Indonesia masyarakat untuk melakukan pembayaran non-tunai. atas berbagai pelayanan publik yang diberikan pada Perwakilan Indonesia di Johor Bahru.
Dengan demikian, warga Negara Indonesia (WNI) dan orang asing lainnya yang pernah menggunakan layanan publik di sana kini bisa melakukan pembayaran non-tunai menggunakan e-wallet Touch N Go, Boost, dan MAE.
Menurut Konsul Jenderal RI Johor Bahru Sigit S Widiyanto, masyarakat akan dapat menggunakan sistem pembayaran e-wallet lainnya melalui GrabPay dalam waktu kurang dari sebulan pada hari Selasa.
Dia mengatakan, alasan penambahan fitur e-wallet adalah keinginan delegasi Indonesia untuk memperkenalkan pembayaran non-tunai yang hingga saat ini lebih dipahami masyarakat dan terbatas pada penggunaan kartu debit atau kredit.
Namun permasalahannya, sebagian besar masyarakat Indonesia tidak memiliki prosedur di sana sehingga tidak memiliki akses terhadap layanan perbankan. Sedangkan untuk mendapatkan kartu, Anda harus memiliki rekening atau rekening bank terlebih dahulu.
Menurut Sigita, kebijakan e-wallet bisa digunakan di Malaysia tanpa memerlukan izin tinggal. Oleh karena itu, hanya KTP yang masih berlaku yang harus digunakan untuk menggunakan fitur seperti e-wallet.
Meski dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), paspor, atau Surat Perjalanan Berbasis Paspor (SPLP) yang masih berlaku, WNI di Malaysia juga bisa memanfaatkan layanan tersebut, ujarnya. Mereka juga cukup menggunakan nomor ponselnya dan mendaftar untuk menggunakan e-wallet karena ini bukan layanan perbankan.
Alasan berikutnya, kata Sigit, isi ulang atau top-up, apalagi dengan ketiga e-wallet tersebut, juga mudah dilakukan karena juga memiliki jumlah pengguna terbesar di Malaysia. Dengan demikian, pembayaran seluruh pelayanan publik perlahan-lahan menjadi non-tunai, namun dengan cakupan yang luas.
Menurut Sigit, KJRI Johor Bahru akan melakukan survei pembayaran menggunakan e-wallet pada tahun 2023. Dan ternyata banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan e-wallet di sana, dan sebagian besar responden berpendapat bahwa penggunaan layanan ini memudahkan pekerjaannya.
“Jadi yang kami lakukan adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk membayar seperti halnya masyarakat membeli roti canai di warung Mamak. “Di toko Mamak, bayarnya pakai QRIS saja, pakai kode QR,” ujarnya.
Diharapkan kedepannya dapat diperluas lagi dengan membaca juga kode QRIS dari bank-bank dalam negeri, dan WNI yang telah memiliki rekening tabungan di bank-bank Indonesia dapat melakukan pembayaran menggunakan bank-bank tersebut seperti di KJRI.
Leave a Reply