Jakarta (ANTARA) – Bulan Dana Palang Merah Indonesia (PMI) di Jakarta Pusat tahun 2024 telah mencapai 5,5 miliar rupiah dari target sebesar 5 miliar rupiah.
Alhamdulillah dari target yang ditetapkan sekitar 5 miliar rupiah, Jakarta Pusat bisa mencapai lebih dari 5,5 miliar rupiah, kata Wali Kota Jakarta Pusat Arifin di Jakarta, Senin.
Arifin mengatakan, dana PMI bulan 2024 telah berakhir pada Jumat (27/12) lalu. “Tugasnya sudah selesai 110 persen. Pendapatan bulanan dari dana PMI bisa kita selesaikan dalam tiga bulan,” ujarnya.
Menurut Arifin, PMI telah banyak membantu masyarakat, seperti memberikan bantuan pangan dan sandang kepada masyarakat yang terdampak bencana.
“Kedepannya saya juga akan mengajak PMI untuk membangun MCK (Mandi, Cuci, dan Toilet) di setiap wilayah agar Jakarta Pusat bisa ‘Tanpa Buang Air Besar’ (ODF) pada tahun 2025,” kata Arifin.
Presiden PMI DKI Jakarta Rustam Effendi mengatakan, peran PMI tidak hanya mendonor darah saja, tapi juga saat terjadi bencana alam seperti banjir atau kebakaran.
“PMI juga hadir untuk memberikan layanan kesehatan. Kemudian PMI memiliki tim darurat dan pelatihan untuk generasi muda,” kata Effendi.
Ketua PMI Kota Administrasi Pusat Jakarta Asep Juanda Sunarya menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen yang telah bekerja keras menyukseskan Bulan Pendanaan PMI 2024.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menyukseskan Bulan Pendanaan PMI 2024,” ujarnya.
Pendapatan tersebut akan digunakan untuk biaya kemanusiaan pada tahun 2025. Rinciannya, 35 persen akan digunakan untuk belanja rutin seperti biaya pegawai 25 persen, biaya pemeliharaan kantor pusat 5 persen, biaya mobil perusahaan dan ambulans 5 persen.
Kemudian 65 persennya akan digunakan untuk layanan kesehatan dan donor darah (11 persen), bantuan bencana dan bantuan sosial (18 persen), pengembangan PMR dan kesukarelaan (8 persen).
Selain itu, pengembangan sumber daya (2 persen), pengembangan organisasi dan teknologi komunikasi dan informasi (8 persen), biaya pembiayaan bulanan (16 persen) dan audit keuangan (2 persen).
Leave a Reply