Ramallah, Palestina (ANTARA) – Pada Selasa sore (12/03), bentrokan besar-besaran terjadi antara tentara Palestina dan Israel dalam penggerebekan tentara Zionis di beberapa kota di Tepi Barat.
Saksi mata melaporkan bentrokan terjadi di wilayah Nablus timur dan Al-Masaken.
Selama bentrokan ini, warga Palestina membakar ban dan melemparkan batu ke arah pasukan Israel.
Pasukan Israel menanggapi aktivitas Palestina dengan gas air mata, granat kejut, dan peluru tajam.
Hingga berita ini dimuat, belum ada laporan korban cedera. Bentrokan serupa terjadi di kota Beita, selatan Nablus, dan di Qalqilya.
Di bagian selatan Tepi Barat, tentara Israel menangkap seorang wanita Palestina dalam penggerebekan di dekat Masjid Ibrahim di Kota Tua Hebron.
Menurut kantor berita Palestina WAFA, wanita tersebut dibawa dari rumahnya di distrik Jaber selama operasi tersebut.
Di Tepi Barat, bentrokan terjadi di desa Al Mughayyir, timur laut Ramallah. Pasukan Israel menggunakan tembakan tajam dan gas air mata dalam operasi mereka.
Di kota Ya’bad di Tepi Barat utara, dekat Jenin, pasukan Zionis memasuki jalan-jalan kota, memicu bentrokan lebih lanjut.
Sumber lokal melaporkan beberapa penggeledahan rumah, meskipun tidak ada laporan mengenai korban serius atau penangkapan tambahan selain insiden di Hebron.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023, intensitas serangan militer Israel ke Tepi Barat, yang rutin dilakukan selama bertahun-tahun, semakin meningkat.
Selain itu, warga Palestina juga menghadapi serangan kekerasan dari pemukim ilegal Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, aksi kekerasan yang dilakukan tentara Israel dan pemukim ilegal di Tepi Barat telah menewaskan sedikitnya 803 warga Palestina dan melukai lebih dari 6.450 orang.
Eskalasi ini menyusul pendapat penting Mahkamah Internasional (ICJ) pada Juli lalu, yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah tindakan ilegal dan menyerukan evakuasi seluruh permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply