Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pertamanan dan Kehutanan Kota (Tamhut) Jakarta Pusat rutin memangkas dan menebang seluruh pohon yang ada di wilayahnya agar tidak tumbang atau patah (mati) saat musim hujan.
Faktanya, kami terus melakukan perawatan pohon secara rutin, baik dengan pemangkasan ringan, sedang, dan berat untuk mengurangi dampak permasalahan kulit pohon di musim hujan, kata Kepala Suku Dinas Kehutanan dan Kehutanan Jakarta Pusat. . , Mila Ananda, saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Pemangkasan pohon dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu pemangkasan ringan (dekoratif), pemangkasan (memotong banyak cabang), dan berat (memotong tinggi dan cabang yang takut patah) d).
Pohon tumbang juga dianggap tumbang pada saat cuaca ekstrem atau hujan lebat, terletak di jalan raya, misalnya di saluran air, pinggir jalan, serta tanaman yang membusuk, kering, dan mati.
Sejak Kamis (12/12) lalu, Kementerian Kehutanan dan Kehutanan Jakarta Pusat terus mendorong pemangkasan pohon di tiga jalan utama di kawasan Sawah Besar, seperti Jalan Karang Anyar Raya, Samanhudi, dan Jalan Pangeran Jayakarta.
Kabupaten Sawah Besar menargetkan pengerjaan bisa selesai dalam waktu dua minggu. Wakil Bupati Sawah Besar, Andre Ravnic menjelaskan, pekerjaan beautifikasi di tiga ruas jalan utama tersebut merupakan upaya beautifikasi untuk menghindari terjadinya kecelakaan pohon tumbang dan terbelah di ketiga ruas jalan tersebut.
“Ketiga ruas jalan tersebut ramai dilalui mobil. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengurangan musim hujan dengan menebang pohon untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan,” kata Andre.
Andre mengatakan, pekerjaan mempercantik ketiga ruas jalan tersebut yang pertama adalah menemukan pohon-pohon yang mudah tumbang di kawasan Jalan Karang Anyar Raya. Pengerjaan beautifikasi selanjutnya akan dilanjutkan di Jalan Samanhudi dan Jalan Pangeran Jayakarta.
Bagian dari ketiga jalan ini banyak ditumbuhi pohon rindang. Sehingga menjadi kekhawatiran masyarakat dan masyarakat tanah air jika penebangan pohon tidak dilakukan dengan cepat karena pohon dapat tumbang dan menimbulkan kerusakan atau kerugian lainnya jika periode hujan dan angin kencang seperti semula.
“Kondisi Tamhut di Kecamatan Sawah Besar sudah kami perhatikan untuk bisa ditindaklanjuti dengan cepat. Targetnya dalam waktu dua minggu bisa selesai,” tegas Andre.
Selain ketiga ruas jalan tersebut, pengusaha Dinas Kecil Tamhut juga melanjutkan permintaan warga untuk melakukan pembenahan di sejumlah ruas jalan lainnya seperti Jalan Jembatan Merah, Pisang Batu, dan Jalan Krekot Bunder Raya.
Leave a Reply