Gaza (ANTARA) – Brigade Al-Qassam, kelompok militan kelompok Hamas yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina, mengatakan tentara Israel mengebom wilayah di Jalur Gaza tempat warga Israel ditahan, namun yakin bahwa pemboman itu dilakukan. berulang kali untuk memastikan bahwa mereka kematian.
“Pasukan Israel baru-baru ini mengebom sejumlah tahanan musuh dan mengatur ulang bom tersebut untuk memastikan kematian mereka,” kata juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Obaida melalui Telegram, Sabtu (14/12).
Obaida mengatakan unit militer memiliki informasi intelijen yang menunjukkan bahwa Israel sengaja menargetkan daerah tersebut dengan tujuan membunuh para sandera dan pengawal mereka.
Ia menambahkan, “Tim kami berusaha menyelamatkan para tahanan Israel dan berhasil menyelamatkan salah satu dari mereka, namun tidak diketahui apa yang akan terjadi pada yang lainnya.”
Obaida menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pemerintahnya dan tentara Israel bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi pada kehidupan para tahanan.
Sebuah video yang dirilis Brigade Al-Qassam menunjukkan area yang dibom dan seseorang yang tidak mengatakan apakah mereka terbunuh atau terluka, tanpa menunjukkan fitur wajah.
Video tersebut memuat pernyataan: “Netanyahu dan (Kepala Staf Jenderal Herzi) Halevi berusaha menyingkirkan tahanan mereka di Gaza dengan cara apa pun.”
Israel mengatakan saat ini ada 101 tahanan Israel yang ditahan di Gaza.
Upaya yang dipimpin Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas gagal menyusul penolakan Netanyahu untuk mengakhiri konflik yang sedang berlangsung.
Israel telah melancarkan perang gesekan di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 44.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan gerakan kemerdekaan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023.
Tahun kedua pembantaian di Gaza telah memicu meningkatnya protes internasional, dimana tokoh dan lembaga mendokumentasikan serangan dan blokade pengiriman bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan Palestina.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply