Jakarta (ANTARA) – Peneliti Pusat Penelitian Veteriner (PRVet) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Angela Mariana Lusiastuti mengatakan, saat ini kelompoknya sedang fokus meneliti pengembangan vaksin dan obat ikan, serta deteksi penyakit. . metode. dan resistensi antimikroba untuk menjaga kondisi produksi budidaya perikanan.
Pengelolaan kesehatan ikan budidaya menjadi semakin penting, karena wabah penyakit di budidaya ikan dapat menurunkan produksi dan keuntungan, kata Angela dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Ia mencontohkan, alat penyuntik air bersifat rapuh, tidak efektif, dan mudah rusak saat disimpan dan diangkut. Oleh karena itu, kelompoknya mengembangkan vaksin kering infus kitosan yang dinilai memiliki banyak manfaat.
“Mudah dalam pengumpulannya, mampu menjaga kualitas dan efektivitas vaksin pada suhu panas, serta perjalanan yang memerlukan jarak jauh,” ujarnya.
Menurutnya, hewan akuatik seperti ikan merupakan sumber protein hewani dengan kandungan lemak lebih sedikit dibandingkan sumber protein hewani lainnya. Selain itu juga mengandung Omega-3 yang tidak diproduksi oleh tubuh sehingga menjadi salah satu kunci mencegah sembelit.
Angela juga mengatakan, ikan berminyak mengandung asam lemak Omega-3 yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Misalnya, ikan dengan tulang yang bisa dimakan, seperti sarden, merupakan sumber penting vitamin D. Konsumsi ikan yang tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa penyakit autoimun.
Selain vaksin, ia juga menekankan perlunya peningkatan dan kolaborasi dalam penelitian penyakit zoonosis. Penyakit ini juga disebabkan oleh polutan seperti racun, logam berat, hormon, pestisida dan bahan kimia lainnya.
“Harus ada diskon dan penjualan produk baru yang ditemukan,” ujarnya.
Sementara itu, Pengendali Ekosistem Hutan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Dedi Chandra menekankan pentingnya ketahanan air di tengah ancaman perubahan iklim.
Beliau menyampaikan standar kesehatan ikan dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) yang mencakup pencegahan penyakit, deteksi dini, pelaporan dan pengendalian untuk menjamin keamanan perdagangan produk ikan internasional.
“Tujuan standar kelautan adalah untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan hewan laut di seluruh dunia,” ujarnya.
Dedi menjelaskan, standar ini untuk menjamin keamanan perdagangan internasional makanan laut dan produk makanan laut, sekaligus menghindari hambatan sanitasi yang tidak perlu.
Leave a Reply