Jakarta (Antara) – Kanker payudara merupakan masalah kesehatan utama bagi wanita di seluruh dunia. Deteksi dini sangat penting untuk keberhasilan pengobatan, dan memahami perubahan hormonal tubuh dapat memberikan petunjuk berharga.
Hormon seperti estrogen, progesteron dan bahkan testosteron memainkan peran penting dalam mengendalikan jaringan payudara, surat kabar Times of India melaporkan pada hari Minggu.
Namun, ketika hormon-hormon ini menyimpang dari ritme normalnya, hal itu mungkin menandakan timbulnya kanker payudara. Berikut 5 saat fluktuasi hormonal bisa menjadi tanda peringatan.
1. Perubahan hormonal yang tidak normal selama siklus menstruasi
Siklus menstruasi secara alami membawa perubahan hormonal, namun fluktuasi yang terus-menerus atau berlebihan dapat menjadi tanda bahaya.
Jika Anda mengalami nyeri payudara yang parah, bengkak, atau benjolan yang tidak kunjung hilang setelah menstruasi, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.
Kadar estrogen tinggi yang berkepanjangan dapat merangsang pertumbuhan sel abnormal pada jaringan payudara sehingga meningkatkan risiko kanker.
2. Menstruasi dini atau menopause terlambat
Wanita yang mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun atau mengalami menopause setelah usia 55 tahun mempunyai efek estrogen jangka panjang.
Aktivitas hormonal yang berkepanjangan ini dapat meningkatkan kemungkinan pertumbuhan sel abnormal pada payudara, yang dapat memicu terjadinya kanker.
3. Kehamilan dan kelebihan hormon
Selama kehamilan, tubuh memproduksi estrogen dan progesteron dalam jumlah besar untuk membantu perkembangan bayi.
Meskipun hal ini normal, paparan jangka panjang terhadap hormon ini dalam kadar tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan sel payudara yang cepat, beberapa di antaranya dapat berakibat fatal.
Jika Anda melihat adanya benjolan yang menetap atau perubahan tekstur payudara selama atau setelah kehamilan, jangan abaikan.
4. Terapi Penggantian Hormon (HRT)
Wanita yang menjalani HRT untuk gejala menopause sering kali menerima estrogen dan progesteron sintetis.
Meskipun hal ini membantu meringankan ketidaknyamanan menopause, hal ini juga dapat mengganggu keseimbangan hormonal alami.
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan HRT dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Penting untuk mendiskusikan kelebihan dan kekurangan HRT dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
5. Ketidakseimbangan hormonal di atas normal
Ketidakseimbangan hormon yang disebabkan oleh kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau disfungsi tiroid juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Peningkatan estrogen atau testosteron di atas batas normal dapat menyebabkan pertumbuhan sel payudara tidak normal.
Pemeriksaan kadar hormon secara teratur dan perawatan medis dapat membantu mengurangi risiko ini.
Leave a Reply