Jakarta (Antara) – Bank Indonesia (BI) tengah melaksanakan uji coba keran QRIS berbasis teknologi Near Field Communication (NFC) sebagai alternatif alat pembayaran transportasi di Jabadatabek yang rencananya akan dimulai pada kuartal I tahun 2025. .
Pengujian ini khusus diterapkan pada moda transportasi Damara. Pemangku kepentingan terkait, termasuk Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), juga ikut serta dalam pengujian QRIS Tap NFC.
“Pertama (keuntungannya), tentu cepat dan aman. Kedua, kalau kita pakai tidak akan ada antrian karena cepat, semua pelayanan (jasa transportasi) akan optimal. Bank-bank sudah uji coba, dan semuanya hanya ada alat pembacanya (EDC reader) yang bisa digunakan,” kata Kepala Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartakayon usai uji coba QRIS Tap NFC di Jakarta, Jumat.
Dickey mengatakan BI saat ini sedang mempersiapkan dan menyempurnakan implementasi teknologi dan layanan terkait QRIS Tap NFC. Direncanakan secara bertahap akan mengintegrasikan seluruh moda transportasi yang beroperasi di Jabadetabek dengan metode pembayaran baru ini.
“Semua (pelaku transportasi seperti Transjakarta, MRT, LRT dan lain-lain) berkepentingan. Nanti kebijakannya disesuaikan masing-masing individu. Masyarakat di Jakarta tidak hanya naik trem saja, mereka berpindah-pindah, makanya kita bersiap untuk mengintegrasikannya, katanya.
Hasil transaksi QRIS Tap NFC pada ponsel dan EDC reader dalam uji implementasi QRIS Tap NFC yang dilakukan Bank Indonesia pada Jumat (20/12/2024) di Jakarta. (ANTARA/Rizka Khaerunnisa) Dengan QRIS Tap NFC, masyarakat akan semakin mudah melakukan pembayaran digital tanpa harus memindai kode dengan kamera ponsel. Untuk menggunakannya, masyarakat cukup menghubungkan ponsel yang dilengkapi teknologi NFC dan terintegrasi dengan aplikasi mobile banking.
Dickey mengatakan 14 penyedia layanan pembayaran, termasuk bank-bank besar, saat ini sedang menguji QRIS Tap NFC.
Sebanyak 110 armada di Jabadetabek akan menerapkan QRIS Tap NFC pada tahap awal, dengan 33 rute siap melintasi Jabadetabek. Selain moda transportasi Jabodetabek, BI menargetkan penerapan layanan ini untuk angkutan jarak jauh, angkutan KSPN, dan angkutan wilayah regional.
Kedepannya, QRIS Tap NFC juga rencananya akan diimplementasikan untuk merchant UMKM sebagai bagian dari evolusi QRIS tradisional yang saat ini sedang berkembang pesat.
Sebelumnya, dalam jumpa pers hasil rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Desember 2024. di Jakarta, Rabu (18/12) Deputi Gubernur BI Filjaningsih Hendart atau Philly sapaan akrabnya menjangkau sejumlah pedagang dengan QRIS. 35,1 juta pedagang yang didominasi oleh UMKM sektor makanan dan minuman.
Hingga November 2024, QRIS menjangkau 55,02 juta pengguna atau 100,03 persen, melampaui target tahun 2024 sebesar 55 juta. Total volume transaksi QRIS mencapai 5,46 miliar transaksi pada November 2024, lebih tinggi 218 persen dari target. Ada 2,5 miliar perdagangan.
Melihat pertumbuhan pesat tersebut, BI menargetkan peningkatan volume transaksi QRIS menjadi 6,5 miliar transaksi pada tahun 2025. Selain itu, pihaknya menargetkan peningkatan jumlah pengguna menjadi 58 juta pengguna dan jumlah merchant QRIS menjadi 40 juta merchant pada tahun 2025.
Philly menyebut pengembangan QRIS Tap NFC merupakan “hadiah” bagi masyarakat karena QRIS tradisional telah berkembang pesat sejak diluncurkan lima tahun lalu.
“Sekarang ASPI sudah siap, industri juga sudah siap. Tapi kami sedang mempersiapkan sisi bisnis dan sisi teknisnya. Kami menjalankan pengujian, SIT (System Integration Testing) dan UAT (User Acceptance Testing), semuanya dengan tingkat keberhasilan 100 persen. “Kalau begitu mari kita mulai dengan transportasi,” kata Fili.
Leave a Reply