Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Ketahui “Leisure Sickness” dan cara menghindarinya

Jakarta (Antara) – “Penyakit liburan” bisa terjadi pada orang yang jarang sakit saat hari kerja yang penuh tekanan, namun sering sakit saat sedang berlibur dan menganggur, sehingga ada banyak cara untuk mencegahnya.

“Ketika kita hidup dalam budaya yang menghargai produktivitas, kita sering kali melewatkan waktu istirahat yang benar-benar dibutuhkan tubuh kita,” kata Corinne Ahrabinejad, profesor psikologi klinis di Columbia University Irving Medical Center, seperti dikutip dari Verywell Health bukan rencana. , Sabtu (28/12).

Dia menambahkan: “Jika Anda tidak menyediakan waktu untuk tubuh Anda, tubuh Anda akan menyediakan waktu untuk Anda. Stres kronis dan terlalu banyak bekerja akan merusak tubuh Anda dalam satu atau lain cara.”

Holiday mabuk biasanya dialami oleh mereka yang telah bekerja keras hingga kadar hormon stresnya tetap tinggi, bahkan saat sedang istirahat. Hal ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, yang dapat menyebabkan kelelahan, nyeri otot, mual, dan migrain.

“Saat tubuh sedang stres, ia masuk ke mode melawan-atau-lari,” kata David Kami akan melakukan penetrasi. Michelon sebagai Direktur Program Penelitian dan Pengobatan Depresi di Rumah Sakit Umum Massachusetts, AS.

Selain stres, penyebab sakit saat liburan lainnya adalah paparan kuman atau virus saat bepergian. Bepergian ke tempat keramaian seperti bandara atau pesawat merupakan tempat berkembang biaknya bakteri dan virus yang dapat menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan jika tidak diantisipasi dengan baik.

“Semakin ramai suatu tempat yang Anda datangi, semakin rentan Anda terkena penyakit,” kata Micholon.

Perubahan rutinitas pekerjaan dapat menyebabkan sakit saat liburan. Liburan seringkali mengganggu kebiasaan sehari-hari seperti jadwal tidur dan pola makan.

Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat melemahkan fungsi sistem kekebalan tubuh, menyebabkan peradangan kronis, dan meningkatkan risiko infeksi, penyakit, atau penyakit autoimun.

Pada saat yang sama, perubahan pola makan secara tiba-tiba dapat mengganggu pencernaan, mengubah kadar insulin, mempengaruhi tingkat energi, dan dapat menyebabkan penyakit saat istirahat.

Alasan lain sakit saat liburan adalah kepribadian orangnya. Orang-orang sukses mungkin berjuang untuk perdamaian sejati.

Mereka lebih suka berada di lingkungan yang membuat detak jantung mereka tetap tinggi atau menantang, dan ketidakmampuan untuk beristirahat dapat membuat mereka rentan terhadap penyakit di waktu senggang.

Untuk mengurangi risiko penyakit saat liburan, cobalah untuk perlahan-lahan beralih ke keadaan santai daripada langsung mengalami stres berat hingga kedinginan.

Pertama, kurangi pekerjaan dan stres di hari-hari menjelang hari raya atau liburan. Banyak orang bekerja sangat keras dalam beberapa hari terakhir sebelum pergi berlibur, yang dapat membuat mereka berisiko lebih besar terkena penyakit.

Kedua, jadikan istirahat sebagai prioritas. Pertahankan jadwal tidur yang konsisten dan pola makan seimbang bahkan saat bepergian.

Ketiga, berlatih relaksasi. Jika seseorang merasa sulit untuk istirahat, cobalah aktivitas yang aktif namun menyenangkan. Misalnya saja hobi yang paling kecil risikonya menimbulkan stres berat dan mudah dilakukan.

Keempat, lindungi kesehatan Anda. Saat bepergian, jaga kebersihan, tetap terhidrasi, dan hindari menjejali rencana perjalanan saat berlibur.

Bagi yang sulit istirahat, penting untuk menjadwalkan istirahat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *