Jakarta (ANTARA) – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3
Pramono Anun menyoroti fasilitas dan sumber daya manusia (SDM) penanganan kebakaran yang terjadi hampir setiap hari di Jakarta namun terlalu lambat untuk dibendung.
“Selalu ada penundaan dalam pemadaman kebakaran. Kami tidak bisa menggunakan alat pemadam kebakaran karena mobil tidak diperbolehkan. Kami menggunakan hidran kebakaran tetapi tidak berfungsi. Jika terjadi kebakaran, banyak masyarakat yang terkena dampaknya, ujarnya di Jakarta, Rabu.
Pramono mengatakan, fasilitas yang perlu ditingkatkan antara lain penggunaan hidran kebakaran di area rawan kebakaran dan pembatasan jalan yang tidak bisa diakses mobil pemadam kebakaran.
Selain fasilitas, Pramono juga menekankan sumber daya ahli yang dimiliki pemadam kebakaran. Menurut Pramono, terdapat kekurangan personel pemadam kebakaran baik kuantitas maupun kualitas.
Hal ini menyebabkan perlunya mengerahkan Unit Tanggap Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk membantu proses pendinginan, seperti kebakaran yang terjadi di Kebon Jeluk, Jakarta Barat, Minggu (17/11) lalu.
Jadi memang kekurangan ‘ahli’, kemampuan masyarakat untuk melakukannya, tapi juga kekurangan fasilitas yang sangat besar, kata Pramono.
KPU DKI Jakarta memutuskan tiga calon (pasron) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (pirkada) Wali Kota DKI Jakarta pada Minggu (22/9).
Pasangan calon tersebut adalah pasangan independen Ridwan Kamil Suwono (RIDO), Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan Pramono Anun-Rano Karno (Pram Doel).
Leave a Reply