Jakarta (ANTARA) – Kementerian Sumber Daya Air dan Perikanan (MMF) menggandeng Badan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengawal pembangunan kolam tak terpakai di Pantura guna meningkatkan produksi ikan secara berkelanjutan.
Menteri Pengairan dan Perikanan Sakti Wahiu Trenggono mengatakan: “Kami bertemu dengan Direktur Badan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh untuk membahas rencana rehabilitasi tambak seluas sepuluh ribu hektare. Ikan-ikan menganggur sampai ke jalur Pantura.” Jakarta, Selasa.
Menteri Trenggono ingin agar kolam tersebut diperbaiki sesuai aturan. Program renovasi untuk menghidupkan kembali kolam yang tidak terpakai untuk budidaya ikan nila.
“Pelaksanaannya memerlukan peran serta berbagai institusi.” Trenggono mengatakan, “Mulai dari perundingan kepemilikan tanah, informasi masyarakat, hingga pengawasan pelaksanaannya.”
Berawal dari program rehabilitasi kolam ikan dorman, KKP melakukan model Brine Tilapia Farming (BINS) di Karawang, Jawa Barat. Metode budidaya yang digunakan di Karawang dapat ditiru untuk mendukung rehabilitasi kolam yang tidak aktif.
BINS adalah model sistem bisnis yang modern, menguntungkan dan berkelanjutan. Untuk mereplikasi model ini di berbagai tempat tanpa membebani keuangan publik, partai berencana melibatkan pelaku usaha agar produksi lebih kuat dan efisien.
Di sisi lain, negara akan terus menerima pendapatan dari pembangunan di bidang lain.
“KKP memerlukan fatwa yang disetujui BPKP agar dapat melaksanakan rencana bisnis BINS Karawang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.
Kementerian Sumber Daya Air dan Perikanan (KKP) akan menghidupkan kembali ‘kolam kosong’ di Jawa Utara (Pantura). Pelaksanaan proyek renovasi kolam diharapkan dapat dimulai pada tahun 2025.
Kehidupan pertama akan dimulai pada tahun 2025, meliputi 13.000 hektar kolam terbengkalai di atas lahan seluas 78.000 hektar. Kehidupan diperkirakan berakhir pada tahun 2029 di empat provinsi dan 28 kabupaten/kota.
Sementara itu, Direktur Badan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh menyambut baik rencana rehabilitasi tambak yang tidak direncanakan KKP.
Ateh mengaku siap mendukung program peternakan yang merupakan salah satu implementasi Asta Cita Presiden Prabov dalam hal ketahanan pangan.
Ateh mengatakan: “Kami akan segera mempelajari lahan yang akan digunakan untuk pertanian yang ada.”
Leave a Reply