Manokwari (ANTARA) – Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (Otban) Kabupaten Manokwari, Sigit Pramono mengatakan, beroperasinya maskapai Airbus A320 Super Air Jet akan mendukung pengembangan potensi pariwisata di Provinsi Papua Barat.
Super Air Jet resmi beroperasi di Bandara Rendani Manokwari pada 10 November 2024 dengan tiga penerbangan pulang pergi setiap harinya yaitu Makassar-Manokwari, Sorong-Manokwari, dan Jayapura-Manokwari.
Super Air Jet melayani penerbangan sebagian besar ke daerah-daerah yang memiliki potensi pariwisata. Penerbangan pulang pergi setiap hari, kata Sigit usai Super Air Jet mendarat pertama kali di Bandara Rendani Manokwari, Minggu.
Ia berharap dengan penambahan konektivitas transportasi udara, pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten lebih fokus dalam mengoptimalkan pengelolaan potensi pariwisata di wilayah Papua Barat.
Hal ini berdampak positif pada peningkatan inbound pariwisata, menarik minat maskapai lain untuk membuka rute ke Manokwari dan sebaliknya serta mendorong perkembangan perekonomian di daerah tersebut.
“Kalau banyak kegiatan pasti penumpang pesawat tidak berkurang. Makanya kita berharap pemerintah daerah lebih serius dalam mengelola pariwisata,” kata Sigit.
Selain itu, kata dia, pengoperasian pesawat jenis Airbus Super Air Jet ini dapat mengatasi permasalahan flight diversion atau landing delay ketika kondisi kecepatan angin di Bandara Rendani Manokwari melebihi batas maksimal.
Maskapai ini juga akan memenuhi permintaan tiket pesawat yang terus meningkat dari masyarakat yang menggunakan transportasi udara di Papua Barat, terutama menjelang hari raya keagamaan seperti Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru.
“Kita tahu bersama, biasanya banyak permintaan tiket saat hari raya keagamaan,” kata Sigit. Penumpang pesawat Super Air Jet Airbus A320 berjalan menuju antar-jemput bandara usai pendaratan pertama di Bandara Rendani Manokwari, Papua Barat, Minggu. (ANTARA/Fransiskus Salu Weking) Komandan Unit Pengelola Bandar Udara (UPBU) Kategori II Rendani Manokwari Herman Sujito menjelaskan, rata-rata ada sepuluh penerbangan keberangkatan dan kedatangan setiap harinya dan jam operasional bandara mulai pukul 06.00-18.00 WIB.
Hampir 80 persen penerbangannya dioperasikan oleh maskapai Lion Air Group seperti Wings Air, Lion Air, Batik Air, dan Super Air Jet yang akan beroperasi pertama kali pada 10 November 2024.
“Saat low season, penerbangan baru tiba pada pukul 14.00 WIT. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak maskapai agar bisa mengatur kembali rutenya agar tidak menumpuk pada penerbangan pagi hari,” kata Herman. Baca Juga: Disparekraf Manokwari Upayakan Kembangkan Pariwisata dengan Bandara TIC Baca Juga: Bandara Rendani Manokwari Sudah Gunakan Runway 2.300m
Leave a Reply