Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendidikan Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Mendikti Sentek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan Kementerian Pendidikan Vokasi telah bekerja sama dengan Dewan Dunia Usaha dan Industri untuk meningkatkan kualitas produk usaha kecil dan menengah (UMKM). .
Satryo mengatakan, ada tiga bentuk kerja sama dengan perekonomian, yaitu magang mahasiswa, pengembangan kemitraan dengan Kementerian Pendidikan Vokasi, dan adaptasi kurikulum.
“Pengembangan kemitraan yang dilakukan Departemen VET terkait dengan pelatihan pabrik, pelatihan industri, dan penelitian bersama. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk UMKM yang diharapkan memiliki nilai ekspor yang signifikan,” kata Satryo.
Dengan melibatkan dunia usaha, kata Satryo, pendidikan vokasi dapat menghasilkan lulusan yang lebih mampu dan siap bekerja, termasuk yang bersedia membangun usaha kecil dan menengah.
Meski demikian, Satryo mengatakan kemitraan tersebut masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu masalah yang paling nyata adalah ketergantungan yang berlebihan pada program magang mahasiswa sebagai bentuk partisipasi.
Ketergantungan terhadap praktik kesiswaan, menurut Satryo, menunjukkan buruknya diversifikasi program kemitraan antara satuan pendidikan vokasi dan dunia industri.
Menciptakan kemitraan yang lebih luas, efektif dan berkelanjutan memerlukan perubahan pendekatan terhadap kemitraan yang lebih strategis, inovatif dan relevan.
“Para akademisi perlu keluar dari zona nyaman dengan menawarkan program-program baru yang mencakup industri lebih mendalam, sedangkan dunia usaha perlu melihat kemitraan ini sebagai investasi strategis,” ujarnya.
Satryo juga menekankan bahwa kerjasama industri dengan perguruan tinggi harus memberikan manfaat bersama untuk menghasilkan mahasiswa yang terdidik dan terampil. Sementara di sisi industri diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
Leave a Reply