Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Hamas: Menyerang RS Kamal Adwan adalah kejahatan terhadap kemanusiaan

Gaza (Antara) – Kelompok perlawanan Palestina Hamas mengeluarkan pernyataan pada Minggu (22/12) yang mengutuk serangan militer Israel yang sedang berlangsung terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, dan menyebutnya sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

Hamas mengatakan daerah itu terus-menerus dibombardir dan rumah sakit tersebut menjadi sasaran langsung serangan udara Israel.

“Pasukan pendudukan terus melakukan pemboman tanpa henti dan penghancuran sistematis di Gaza utara, khususnya menargetkan kamp pengungsi Jabaliya dan Beit Lahiya.

“Serangan tersebut menyasar pemukiman warga, shelter, sekolah dan khususnya RS Kamal Adwan,” imbuhnya.

Hamas juga mengancam akan menarik orang-orang yang sakit, terluka dan pengungsi dari rumah sakit, dan menyebutnya sebagai “kejahatan pembersihan etnis dan pemindahan paksa yang dilakukan di bawah bayang-bayang sikap diam dan ketidakpedulian internasional”.

Hamas menyerukan kepada negara-negara Arab dan Islam, serta pemerintah dan entitas global, untuk segera mendukung semua tindakan bagi rakyat Palestina, melindungi tempat-tempat suci dan membebaskan tanah tersebut dari pendudukan.

Husam Abu Safiyya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, membenarkan serangan itu terjadi setelah Sabtu (2012-2012).

Dia mengatakan unit kebidanan, ginekologi, dan neonatal di rumah sakit tersebut menjadi sasaran pasukan Israel.

“Rumah sakit ini sengaja dijadikan sasaran. Suara kami terdengar di seluruh dunia, namun sayangnya telinga kami tidak didengarkan,” ujarnya.

Rumah Sakit Kamal Adwan adalah rumah sakit terbesar di Gaza utara, dinamai sesuai nama anggota Komite Sentral Fatah yang terbunuh pada tahun 1973, dan melayani lebih dari 400.000 orang sebelum serangan tersebut.

Rumah sakit yang terletak di Beit Lahiya ini telah mengalami puluhan serangan rudal dan artileri sejak awal Oktober, selain pengepungan militer.

Terlepas dari tantangan ini, tim kecil yang terdiri dari dua dokter dan beberapa perawat terus memberikan perawatan intensif dalam kondisi yang sangat sulit.

Para pejabat rumah sakit mengatakan Israel kini menganggap fasilitas tersebut sebagai “target militer.”

Menurut laporan, sejak 7 Oktober, serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 45.259 warga Palestina, termasuk 17.492 anak-anak dan 11.979 wanita, serta melukai 107.627 lainnya.

Ribuan orang diyakini masih terkubur di reruntuhan.

Infrastruktur yang buruk, termasuk rumah sakit dan sekolah, telah menjadi target utama, yang menegaskan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Sumber: Anadolu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *