JAKARTA (Antara) – Sega memutuskan untuk tidak merilis konsol mini lagi, menghilangkan harapan kebangkitan Saturn atau Dreamcast.
Seperti diberitakan IGN Senin (23/12), perusahaan game asal Jepang tersebut telah merilis beberapa konsol mini berbasis Sega Genesis, namun sejauh ini belum mengikuti tren dengan versi mini Saturn 1994 atau Dreamcast 1998.
Penggemar Sega telah menunggu perusahaan untuk memperkenalkan konsol mini sehingga mereka dapat memainkan game klasik, tetapi CEO Sega Amerika dan Eropa Shuji Utsumi mengatakan kepada The Guardian bahwa perusahaan melihat masa depan dalam merencanakan produk baru.
“Saya tidak akan memilih mini. Itu bukan saya, saya ingin merangkul pemain modern,” ujarnya.
“Kami bukan perusahaan retro. Kami sangat menghargai warisan kami, kami menghormatinya, tapi di saat yang sama, kami ingin menawarkan sesuatu yang baru. Jika tidak, kami akan menjadi sejarah. Itu bukan tujuan kami,” kata Shuji Utsumi.
Meski menolak konsol mini baru, Sega punya rencana besar untuk menghidupkan kembali game klasik Sega dengan sentuhan modern.
Game baru telah dikembangkan dalam franchise Crazy Taxi, Jet Set Radio, Shinobi, Golden Axe, Streets of Rage dan Virtua Fighter.
Game-game ini dikembangkan sementara Sega terus memasarkan seri Sonic, Persona, dan Yakuza yang sukses.
Creative Assembly sedang mengerjakan game Total War baru dan Alien Isolation 2, sementara Sports Interactive melanjutkan Football Manager yang sangat populer.
Dalam wawancara dengan BBC, Shuji Utsumi menyarankan agar Sega mempertimbangkan meluncurkan layanan berlangganan video game serupa dengan EA Play, Xbox Game Pass, dan PlayStation Plus.
“Kami sedang memikirkan sesuatu yang tidak dapat kami ungkapkan saat ini dan kami sedang mendiskusikan sesuatu,” katanya.
Leave a Reply