JAKARTA (ANTARA) – Pelatih PSS Sleman Mazola Junior menyebut perubahan taktik menjadi kunci timnya mencuri poin dari PSM Makassar pada lanjutan Liga 1 Indonesia pekan ke-14, Jumat.
Merujuk laman resmi klub, Sabtu, Mazola menjelaskan perubahan taktik ini membuat PSS Sleman mendominasi babak kedua hingga mampu menyamakan kedudukan.
Perubahan taktis di babak kedua yang menggunakan Abduh dan Phil sebagai full-back lalu memindahkan Dion ke posisi tengah menggantikan Ifan Nanda. Itu yang menjadi faktor utama kami mendominasi permainan di babak kedua, jelas Mazola.
Soal jalannya pertandingan, Mazola menjelaskan pihaknya mempelajari permainan PSM di babak pertama guna meningkatkan performa PSS di babak kedua.
Meski mampu mencuri satu poin dari PSM, Mazola menyebut timnya masih tampil kurang bagus di depan gawang setelah gagal memanfaatkan dua peluang emas di laga kemarin.
“Pertandingan dimulai dengan baik karena kami mempelajari permainan PSM di babak pertama. Kami tahu apa masalahnya dengan program bola mati mereka,” jelas Mazola.
“Kami punya dua peluang emas di babak pertama, tapi kami tidak bisa mewujudkannya. Itu peluang di depan gawang yang seharusnya bisa kami manfaatkan. Kami harus menerima momen sebelum gol lawan terjadi. Tendangannya tepat sasaran.” tidak terlalu bagus.
Pada laga kali ini diketahui PSM Makkasa bisa mencetak gol melalui Alucio Neto, namun PS FC mampu bangkit dan menyamakan kedudukan lewat gol Gustavo Tocantin di menit akhir pertandingan.
Meski meraih poin di Balikpapan, PSS Sleman masih gagal mengakhiri rentetan kemenangan beruntun dalam 4 laga terakhirnya dan saat ini berada di peringkat 16 klasemen dengan 9 poin dari 14 pertandingan.
Leave a Reply