Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan dua kawasan Rukun Tetangga (RT) dan satu ruas jalan di Jakarta Utara masih terdampak banjir atau banjir di muara laut pada Senin malam. .
Kabar yang diterima pukul 20.00 WIB, dua RT di Kelurahan Pluit terisi air dengan ketinggian 15 hingga 35 sentimeter, kata Presiden BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, satu-satunya jalan yang masih terendam air adalah Jalan Hiu di Kota Penjaringan dengan lebar 15 sentimeter (cm).
BPBD juga mencatat banjir sudah surut di banyak wilayah yang terdampak banjir tadi. Yakni tiga RT di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, dan satu RT di Kelurahan Pluit Penjaringan, Jakarta Utara.
Baca juga: Anggota Parlemen Temukan Pompa Tidak Berfungsi dan Muara Angke Terendam Banjir
Kemudian banjir surut di Provinsi Seribu dari enam RT di Kecamatan Pulau Panggang, satu RT di Kecamatan Pulau Kelapa, dan satu RT di Kecamatan Pulau Untung Jawa.
Dua ruas jalan yang sebelumnya tergenang air juga turut ditopang. Yaitu di Jalan Cumi, Penjaringan dan Jalan RE Martadinata Papanggo Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Sejauh ini tidak ada pengungsi karena banjir ini,” ujarnya.
BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan petugas untuk memantau situasi banjir di setiap wilayah dan berkoordinasi dengan Dinas SDA, Dinas Jalan, dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan uji coba iklan dan memastikan air berfungsi bersama kepala desa dan bupati.
Tujuannya agar banjir cepat berkurang, ujarnya.
Baca juga: DKI Siapkan Ponsel untuk Percepat Pemberantasan Pencurian,
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terjadinya banjir atau banjir pada 11-20 Desember 2024.
Banjir ini terjadi karena adanya air pasang yang bertepatan dengan fase bulan yang dapat meningkatkan jumlah air laut akibat banjir (fashi) di wilayah Jakarta Utara.
Naiknya air menyebabkan pintu masuk Pasar Ikan menjadi “Bahaya” atau “Siaga 1” pada Senin pukul 08.00 WIB sehingga menyebabkan beberapa kali banjir di wilayah DKI Jakarta.
Leave a Reply