Beijing (Antra) – Dua warga negara Tiongkok tewas dalam gempa berkekuatan 7,3 skala Richter di lepas pantai negara Pasifik Vanuatu pada Selasa (17/12) pukul 12.51 waktu setempat.
“Sejauh ini, dua warga negara Tiongkok meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka akibat gempa tersebut,” kata pejabat Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (18/12).
Menurut pihak berwenang Vanuatu, kerusakan terparah akibat gempa terjadi di ibu kota negara, Port Vila, dan hingga Rabu (18/12) 14 orang tewas dan lebih dari 200 orang luka-luka.
“Kedutaan kami telah mengirimkan pasukan ke lokasi kejadian dan akan melakukan segalanya untuk membantu menyelamatkan nyawa, memberikan bantuan kepada korban luka dan memastikan perawatan yang tepat bagi korban tewas,” tambah Lin Jian.
Lin Jian mengatakan Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Tiongkok di Vanuatu akan terus memantau upaya penyelamatan dan penyelamatan serta memberikan perlindungan dan bantuan konsuler kepada warga negara dan institusi Tiongkok di Vanuatu.
“Kedutaan Besar Tiongkok di Vanuatu sedang memeriksa keselamatan warga kami di Vanuatu dari berbagai sumber dan berkoordinasi dengan tim penyelamat dan bantuan setempat untuk secara serius melakukan operasi penyelamatan,” kata Lin Jian.
Pemerintah Tiongkok, menurut Lin Jian, memantau dengan cermat situasi pascagempa dan menyatakan simpati mendalamnya kepada Vanuatu.
“Kami berharap dan percaya bahwa pemerintah dan masyarakat Vanuatu dapat bertahan dalam masa sulit ini dan kehidupan serta pekerjaan akan kembali normal sesegera mungkin,” kata Lin Jian.
Tim medis Tiongkok di Vanuatu, kata Lin Jian, juga aktif membantu merawat korban luka di rumah sakit setempat.
“Salah satu perusahaan Tiongkok di sana secara sukarela menyediakan peralatan untuk membantu membangun kembali setelah gempa bumi, dan hal ini disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat setempat,” kata Lin Jian.
Lin Jian menekankan bahwa Tiongkok akan terus bekerja sama dengan pemerintah Vanuatu dan memberikan dukungan tepat waktu untuk upaya pemulihan pascagempa.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa kuat melanda wilayah sekitar 30 kilometer sebelah barat ibu kota Vanuatu, Port Vila, yang berpenduduk 36.000 jiwa, pada kedalaman 43 kilometer.
Pada malam hari, upaya penyelamatan terus dilakukan untuk mengevakuasi mereka yang terjebak di reruntuhan bangunan dan puing-puing.
Perdana Menteri Vanuatu Charlotte Salvai mengatakan keadaan darurat dan jam malam telah diberlakukan di daerah yang paling parah terkena dampaknya.
Leave a Reply