Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Wilayah terdampak banjir di Jakarta masih 60 RT

Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan hingga pukul 11.00 WIB sebaran wilayah terdampak banjir di DKI Jakarta menurun dari 62 RT menjadi 60 RT atau 0,196 persen dari 30.772 RT di Jakarta.

Rabu, 27/11, Direktur Jenderal BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji di Jakarta, mengatakan banjir akibat hujan berdampak pada wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Isnawa menjelaskan, akibat hujan deras, Sungai Ciliwung meluap dan menyebabkan banjir.

Di Jakarta Selatan, terdapat 13 wilayah distrik (RT) yang terdiri dari empat wilayah yang terendam banjir, yakni Tanjung Barat, Rawajati, Pejaten Timur, dan Kebon Baru.

Rinciannya, satu RT di Desa Tanjung Barat terendam banjir setinggi 40 cm dan tujuh RT di Desa Rawajati setinggi 40 hingga 90 cm. Kemudian tiga RT di Desa Pejaten Timur memiliki kedalaman 50 hingga 230 cm dan. RT dua di Desa Kebon Baru dengan ketinggian 50 hingga 90 cm.

Selain itu, 47 RT dari lima kecamatan terdampak banjir. Di wilayah Bidara Cina, RT 14 mengalami banjir setinggi 80 hingga 160 cm dan RT 29 di distrik Kampung Melayu mengalami banjir setinggi 30 hingga 250 cm.

Di Desa Balekambang 1 RT mengalami banjir setinggi 180 hingga 220 cm, di Desa Cawang terdapat 2 RT yang mengalami banjir setinggi 140 cm dan di Desa Cililitan terdapat 1 RT yang mengalami banjir setinggi 150 cm.

Sedangkan wilayah yang tertinggal adalah wilayah Sukabumi Selatan 3 RT, wilayah Cipinang Muara 1 RT, dan Gedong 2 RT. Selain itu, terdapat 2 RT di Kecamatan Tanjung Barat, 2 RT di Kecamatan Cilandak ‘Timur, dan RT 2 Pejatén Timur.

Sejauh ini BPBD DKI Jakarta mencatat 10 KK atau 43 jiwa mengungsi ke Pos RW 05 dan Pos RW 011 Kelurahan Bidara Cina.

BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memantau kondisi air di setiap wilayah dan berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Jalan, dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).

Petugas gabungan ini dikerahkan untuk memompa bendungan dan memastikan berfungsinya jaringan pipa air bersama aparat desa dan kabupaten.

Ia mengimbau masyarakat terus berhati-hati dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir. Dalam keadaan darurat, masyarakat bisa langsung menghubungi 112. Layanan ini gratis dan beroperasi 24 jam sehari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *