Jakarta (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) menyatakan akan kembali dilakukan operasi pemindahan warga negara Indonesia (WNI) dari Suriah karena masih ada 83 WNI di negara tersebut yang meminta repatriasi.
“Kami sudah bersiap untuk bergerak,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Lembaga Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/12).
Sebanyak 65 WNI, 47 di antaranya adalah pekerja migran, telah menjadi pengungsi pada dua gelombang pengungsian sebelumnya.
“Untuk memastikan proses pemukiman kembali tetap berjalan, Kementerian Luar Negeri akan terus mengupdate informasi WNI di Suriah,” kata Judha.
Hal ini dilakukan karena 1.162 WNI yang dilaporkan berasal dari data keimigrasian Suriah yang tidak diperbarui.
Judha meminta seluruh WNI di Tanah Air segera melapor ke KBRI Damaskus. Kerabat di Indonesia juga didorong untuk membantu dengan memberi tahu di mana mereka berada.
Ia menambahkan, Kementerian Luar Negeri dan KBRI Damaskus terus memantau situasi keamanan di Suriah pasca jatuhnya rezim Presiden Bashar Al-Assad pada 8 Desember.
Saat ini, proses reformasi pemerintah terus berjalan dan pelayanan publik perlahan pulih, ujarnya.
Menurut Judha, Israel menyerang beberapa wilayah di Suriah, seperti Hama, Homs, bahkan pinggiran ibu kota Damaskus.
“Mempertimbangkan situasi keamanan yang masih kuat, Kementerian Luar Negeri Indonesia dan KBRI Damaskus mempertahankan tingkat Siaga 1 untuk seluruh wilayah Suriah,” ujarnya.
Leave a Reply