Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Kebijakan Luar Negeri Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu), Yayan Ganda Hayat Mulyana menilai permasalahan yang dihadapi ASEAN-GCC (Gulf Cooperation Council) perlu direspon secara terpadu dalam berbagai hal. kasus. daerah kritis.
“Tantangan-tantangan ini memerlukan respons bersama di beberapa bidang kritis,” kata Yayan, mewakili Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta, pada Forum on Opportunities and Challenges pada acara Hubungan ASEAN-GCC yang digelar di Jakarta, Selasa.
Yayan menjelaskan, wilayah yang dimaksud merupakan pertahanan laut pertama. Ia mengatakan kerja sama untuk memerangi pencurian, kebebasan bergerak secara umum, dan peningkatan kesadaran terhadap laut penting untuk mendukung stabilitas kawasan.
Kedua, kontra-terorisme dan keamanan siber. Kedua wilayah tersebut terus-menerus menghadapi ancaman terorisme dan terkadang terorisme memperburuk situasi.
Lalu perubahan iklim dan perlindungan iklim. Untuk mengatasi ancaman kenaikan permukaan laut dan penyimpanan sumber daya yang terus berlanjut untuk menjadi komunitas yang berketahanan iklim, ASEAN dan GCC harus menggunakan sumber daya dan keahlian untuk bekerja sama dalam memitigasi risiko-risiko terkait perubahan iklim, secara efektif dan jelas.
“ASEAN dan GCC berada di persimpangan lanskap global yang terus berubah. Dengan menggunakan visi kami, kami dapat merangkul kerja sama strategis dalam proyek-proyek pengobatan. Kami juga dapat memastikan masa depan yang berkelanjutan, sejahtera, dan berkelanjutan untuk kawasan kami dan dunia,” ujarnya. .
Ia menambahkan, kerja sama ekonomi antara ASEAN dan GCC telah mengalami pertumbuhan yang signifikan selama bertahun-tahun.
Leave a Reply