Jakarta (Antara) – Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hassan (Menko Pangan) memastikan penyediaan pangan nasional, termasuk Natal dan Tahun Baru, akan dilakukan dalam kondisi aman, meski dalam kondisi cuaca ekstrem.
“Kita harapkan tahun ini lebih baik dari tahun lalu, termasuk perikanan, pertanian, dan produksi garam. Tahun depan misalnya kita tidak akan impor beras karena produksi kita mencapai 32 juta ton. Tahun depan kita juga tidak akan impor garam meja karena ada kekhawatiran. Tidak, aman,” kata Zulkifli di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan, stok beras di Bulog, retail, dan pengecer aman dan mencukupi meski untuk Natal dan Tahun Baru.
“Aman, Natal-Tahun Baru aman, beras cukup, garam cukup, ayam, telur, dan gula cukup untuk Natal-Tahun Baru,” ujarnya.
Zulkifli mengatakan pemerintah tidak akan mengimpor gula konsumsi pada tahun depan karena cadangannya cukup 1,4 juta ton dibandingkan perkiraan produksi 2,6 juta ton.
Sekadar informasi, Indonesia tidak lagi mengimpor garam pangan, gula pangan, beras, dan produk jagung untuk pakan ternak pada tahun 2025, kata Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan (Menko Pangan).
Zulkifli mengatakan, pemerintah mematok produksi gula dalam negeri sebesar 2,6 juta ton. Produksi gula konsumen juga ditingkatkan melalui pengembangan benih baru, pengelolaan perkebunan dan kerjasama dengan UKM.
Pemerintah menargetkan peningkatan konsumsi garam konsumsi Zulkifli menjadi 2,25 juta ton untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tahun 2025 sebesar 1,76 juta ton.
Terkait produksi jagung pakan, targetnya 16,68 juta ton, sedangkan kebutuhan jagung dalam negeri sekitar 13 juta ton.
Menurut mantan Menteri Perdagangan itu, target produksi beras bisa mencapai 32 juta ton pada tahun 2025, sedangkan kebutuhan dalam negeri sebesar 31 juta ton.
Menurut Zulkifli, kelebihan produksi beras bisa dijadikan cadangan pangan jika terjadi kejadian luar biasa seperti bencana alam.
Leave a Reply