Beirut (ANTARA) – Tentara Lebanon pada Rabu (27/11) mendesak warga yang kembali ke kota-kota perbatasan di selatan untuk menjauh dari wilayah yang diduduki pasukan Israel setelah gencatan senjata tercapai.
Dalam pernyataannya, Komando Angkatan Darat Lebanon meminta masyarakat untuk menaati instruksi satuan militer dan menghindari wilayah yang diduduki musuh, khususnya pasukan Israel, terutama di wilayah Tirus, Binti Jbeil dan Marjayoun.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa saran tersebut dikeluarkan “untuk menjamin keselamatan mereka, terutama karena mereka berisiko terkena tembakan musuh.”
Perjanjian gencatan senjata antara tentara Israel dan kelompok Hizbullah mulai berlaku pada Rabu pagi (27/11) untuk mengakhiri pertempuran yang telah berlangsung lebih dari 14 bulan.
Berdasarkan ketentuan perjanjian, Israel akan secara bertahap menarik pasukannya dari wilayah selatan Garis Biru, dan tentara Lebanon akan dikerahkan ke selatan dalam waktu tidak lebih dari 60 hari.
Perjanjian antara Israel dan Lebanon mulai berlaku beberapa jam setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan proposal gencatan senjata, sebuah langkah yang ia harap akan menghentikan serangan udara Israel di kota-kota Lebanon dan mengakhiri konflik perbatasan yang telah berlangsung lama. lebih dari setahun.
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, lebih dari 3.800 orang tewas akibat serangan Israel di Lebanon, dan lebih dari 1 juta orang terpaksa mengungsi sejak Oktober 2023.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply