Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Israel kembali langgar gencatan senjata terhadap Lebanon

Beirut (Antara) – Tentara Israel pada Rabu (6/12) melanggar perjanjian gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Lebanon sebanyak 12 kali pada pekan lalu, menurut laporan Layanan Berita Nasional Lebanon (NNA). Dia melamar.

Sejumlah pelanggaran terjadi di wilayah Balon, Marjoun dan Bent Jebel di Lebanon selatan, serta di Beirut, kata laporan itu.

Pelanggaran tersebut antara lain penghancuran rumah, penembakan, pesawat tempur yang terbang rendah, penembakan dan penyusupan di wilayah udara Lebanon.

Menurut NNA, drone Israel bahkan menyerang kendaraan di kota Majdalzon di wilayah Baal, dan artileri Israel telah menembaki dataran Marjayoun dalam 24 jam terakhir. Dia menembak tiga kali ke dalam.

Artileri Israel juga melepaskan tembakan ke kawasan pemukiman di kota Bent Jabil. Selain itu, tentara Israel menghancurkan rumah-rumah di kota Kayam dan menembakkan artileri di kawasan Kfarkela.

Jurnalis Anadolu melaporkan bahwa pesawat tempur Israel terbang rendah di atas ibu kota Beirut dan Lebanon selatan.

Lebanon telah melaporkan 129 pelanggaran gencatan senjata sejak perjanjian tersebut mulai berlaku pekan lalu. Perjanjian tersebut bertujuan untuk mengakhiri konflik 14 bulan antara tentara Israel dan kelompok Hizbullah.

Menurut data Kementerian Kesehatan Lebanon, setidaknya 14 orang tewas dan 13 lainnya luka-luka dalam serangan Israel sejak pekan lalu, Anadolu Records melaporkan.

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Israel diwajibkan menarik pasukannya secara bertahap di selatan perbatasan Garis Biru dalam waktu maksimal 60 hari, sementara Tentara Lebanon mengerahkan pasukan ke Lebanon selatan.

Implementasi perjanjian tersebut akan berada di bawah kendali Amerika Serikat dan Perancis, meskipun metode implementasinya belum jelas.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Lebanon telah menewaskan lebih dari 4.000 orang dan melukai lebih dari 16.500 orang. Selain itu, lebih dari 1 juta orang telah mengungsi, kata pejabat kesehatan Lebanon.

Sumber: Anatolia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *