JAKARTA (ANTARA) – Kelompok militan Palestina Hamas mengecam keputusan Departemen Keuangan AS yang memberikan sanksi kepada para pemimpin tertinggi, dengan mengatakan hal itu merupakan bukti sikap permusuhan pemerintahan Baydin terhadap rakyat Palestina.
Dalam pernyataan yang dilansir Anadolu pada Rabu, Hamas menggambarkan tindakan AS tersebut sebagai bukti bias AS terhadap pendudukan fasis (pemerintah Israel) dan kejahatan terhadap rakyat Palestina.
Hamas mengklaim bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh Departemen Keuangan AS didasarkan pada beberapa pernyataan dan landasan yang salah, dan ditujukan untuk merusak citra para pemimpin yang bekerja demi kebaikan rakyat, perjuangan mereka, dan hak untuk melawan Israel. (pekerjaan). .
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa daftar sanksi AS juga mengabaikan para pemimpin Israel yang melakukan kejahatan perang terburuk dan menggunakan uang dan segala cara untuk melakukan pembantaian terburuk dalam sejarah.
Kelompok perlawanan Palestina menyerukan kepada pemerintah AS untuk memikirkan kembali kebijakannya, menghentikan hubungan buta dengan Israel, dan mengakhiri kejahatan, agresi, dan pelanggaran luas terhadap hukum internasional dan kemanusiaan Israel.
Pada Selasa pagi, Departemen Keuangan AS mengumumkan bahwa mereka telah memberikan sanksi kepada enam pemimpin senior Hamas karena memfasilitasi “kegiatan teroris” dan mentransfer dana kepada kelompok tersebut di Gaza.
Anggota Politbiro Hamas di Gaza, Basim Na’im dan Ghazi Hamad masuk dalam daftar sanksi baru bagi Hamas.
Pengumuman AS terhadap Hamas bukanlah kali pertama mereka menjatuhkan sanksi terhadap para pemimpinnya, karena beberapa pemimpin dan pemimpin Hamas sudah masuk dalam daftar sanksi AS.
Amerika Serikat, sekutu utama Israel dan pemasok senjata dalam perang genosida yang sedang berlangsung di Gaza, adalah salah satu dari beberapa mediator yang mencoba menengahi gencatan senjata di Jalur Gaza, bersama dengan Tel Aviv, Mesir dan Qatar.
Namun, upaya mediasi gagal karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak menghentikan pertempuran.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply