Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Meutya dorong kolaborasi quadruple helix percepat transformasi digital

Jakarta (ANTARA) – Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mendorong pendekatan kolaboratif empat heliks untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia.

Meutya mengatakan sinergi lintas sektor merupakan prasyarat mutlak untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak positif bagi semua orang.

“Salah satu model sinergi yang umum digunakan adalah konsep segi empat heliks yang dapat menjadi acuan kita dalam sinergi kolaboratif,” kata Meutya di Jakarta, Rabu.

Quadruple helix merupakan sistem kolaborasi antara pemerintah, akademisi, masyarakat dan dunia usaha yang bertujuan untuk merangsang tumbuhnya industri kreatif dan inovatif.

Meutya juga menjelaskan bahwa dalam konsep kolaboratif ini, pemerintah berperan sebagai regulator yang bertanggung jawab sekaligus berperan sebagai fasilitator aktif.

Pemerintah bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan progresif, membangun infrastruktur digital yang adil dan berkualitas tinggi, dan menciptakan ekosistem inovasi yang memungkinkan.

Ia menegaskan, pemerintah akan terus hadir untuk memastikan transformasi digital berlangsung cepat dan menyeluruh.

Di sisi lain, kata dia, akademisi atau lembaga pendidikan berperan penting dalam menyediakan penelitian berkualitas dan menyalurkan talenta digital yang relevan dengan kebutuhan industri.

Kolaborasi antara perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan industri teknologi terus digalakkan untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan global.

“Pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri adalah kunci keberhasilan jangka panjang Indonesia,” ujarnya.

“Jadi sudah ada komitmennya, misalnya dari Microsoft membantu, Huawei dan lain-lain, ada juga yang berkomitmen membantu talenta-talenta digital, kita dorong untuk bekerjasama dengan kampus-kampus,” lanjut Meutya.

Ketiga, kerja sama dengan pelaku industri sebagai penggerak perekonomian. Meutya mengimbau para pelaku industri, khususnya yang bergerak di bidang telematika, memperkuat perannya dalam mendukung kebijakan pemerintah.

Ia mengatakan, pemerintah membutuhkan industri untuk meningkatkan adopsi teknologi, menciptakan solusi digital yang inovatif, dan memperluas investasi dalam transformasi digital.

“Kami yakin, dengan kerja sama yang erat, industri dapat menjadi pendorong utama percepatan digitalisasi,” ujarnya seraya menekankan hubungan pemerintah dan pelaku industri adalah mitra yang setara.

Kerja sama keempat, kata Meutya, adalah dengan komunitas dan masyarakat yang berperan penting sebagai pengguna, pengawas, dan co-creator teknologi.

Sebagai pengguna, masyarakat dianggap sebagai penerima manfaat langsung dari inovasi digital. Organisasi seperti Asosiasi Telematika Indonesia (Mastel) juga didorong untuk memperkuat fungsi pengawasannya dan membantu menciptakan solusi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan nasional.

“Inilah harapan kita bersama agar tercipta ekosistem digital yang kuat sesuai dengan tema malam ini yaitu orkestrasi dan kolaborasi transformasi digital sebagai kunci percepatan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” kata Meutya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *